Kebudayaan pada masa kerajaan sriwijaya ~ eyang latif

Budaya dari kerajaan Sriwijaya, berdasarkan berbagai sumber sejarah, sebuah masyarakat yang kompleks dan kosmopolitan yang sangat dipengaruhi alam pikiran Budha Wajrayana digambarkan bersemi di ibu kota Sriwijaya. Beberapa prasasti Siddhayatra abad ke-7 seperti Prasasti Talang Tuwo menggambarkan ritual Budha untuk memberkati peristiwa penuh berkah yaitu peresmian taman Sriksetra, anugerah Maharaja Sriwijaya untuk rakyatnya.
Apa saja kebudayaan pada masa kerajaan Sriwijaya?,Bagaimana kehidupan budaya pada masa kerajaan Sriwijaya?,Apa agama dan keyakinan masa kerajaan Sriwijaya?,Apa saja warisan terpenting dari kerajaan Sriwijaya yang masih ada hingga saat ini?,Jelaskan sistem pemerintahan sosial ekonomi dan kebudayaan pada masa kerajaan Sriwijaya,7 unsur kebudayaan kerajaan Sriwijaya,Hasil kebudayaan kerajaan Sriwijaya,Kebudayaan masa kerajaan Majapahit,Sosial budaya kerajaan Sriwijaya,Sistem kebudayaan pada kerajaan Sriwijaya adalah candi candi atau arca-arca sebagai,Hasil kebudayaan kerajaan Majapahit,Kebudayaan kerajaan Sriwijaya yang masih ada sampai Sekarang,Agama dan keyakinan masa kerajaan Sriwijaya,Masa Kejayaan kerajaan Sriwijaya,Hasil kebudayaan kerajaan Mataram Kuno,Pengaruh KERAJAAN Sriwijaya pada masa kini,Kehidupan agama pada masa kerajaan Sriwijaya,Sistem pengetahuan kerajaan Sriwijaya,
Prasasti Telaga Batu menggambarkan kerumitan dan tingkatan jabatan pejabat kerajaan, sementara Prasasti Kota Kapur menyebutkan keperkasaan balatentara Sriwijaya atas Jawa. Semua prasasti ini menggunakan bahasa Melayu Kuno, leluhur bahasa Melayu dan bahasa Indonesia modern. Sejak abad ke-7, bahasa Melayu kuno telah digunakan di Nusantara. Ditandai dengan ditemukannya berbagai prasasti Sriwijaya dan beberapa prasasti berbahasa Melayu Kuno di tempat lain, seperti yang ditemukan di pulau Jawa. Hubungan dagang yang dilakukan berbagai suku bangsa Nusantara menjadi wahana penyebaran bahasa Melayu, karena bahasa ini menjadi alat komunikasi bagi kaum pedagang. Sejak saat itu, bahasa Melayu menjadi lingua franca dan digunakan secara meluas oleh banyak penutur di Kepulauan Nusantara.

Meskipun disebut memiliki kekuatan ekonomi dan keperkasaan militer, Sriwijaya hanya meninggalkan sedikit tinggalan purbakala di jantung negerinya di Sumatera. Sangat berbeda dengan episode Sriwijaya di Jawa Tengah saat kepemimpinan wangsa Syailendra yang banyak membangun monumen besar; seperti Candi Kalasan, Candi Sewu, dan Borobudur. Candi-candi Budha yang berasal dari masa Sriwijaya di Sumatera antara lain Candi Muaro Jambi, Candi Muara Takus, dan Biaro Bahal. Akan tetapi tidak seperti candi periode Jawa Tengah yang terbuat dari batu andesit, candi di Sumatera terbuat dari bata merah.

Beberapa arca-arca bersifat Budhisme, seperti berbagai arca Budha yang ditemukan di Bukit Seguntang, Palembang, dan arca-arca Bodhisatwa Awalokiteswara dari Jambi, Bidor, Perak dan Chaiya, dan arca Maitreya dari Komering, Sumatera Selatan. Semua arca-arca ini menampilkan keanggunan dan langgam yang sama yang disebut "Seni Sriwijaya" atau "Langgam/Gaya Sriwijaya" yang memperlihatkan kemiripan mungkin diilhami oleh langgam Amarawati India dan langgam Syailendra Jawa (sekitar abad ke-8 sampai ke-9).

Semoga bermanfaat.

0 Response to "Kebudayaan pada masa kerajaan sriwijaya ~ eyang latif"

Posting Komentar

Selamat datang dan Semoga bermanfaat !!!