Turun Bantayan - Kekuatan sihir juga bisa menghasilkan hal luar biasa pada manusia. Kekuatan ini muncul dari hasil ritual pemujaan pada penguasa kegelapan yaitu syetan dan iblis. Nabi Musa pernah berhadapan dengan kekuatan sihir ini ketika menyeru Fir’aun pada keimanan pada Allah. Kekuatan sihir ini diajarkan oleh malaikat Harut dan Marut sebagai ujian bagi manusia sebagaimana disebutkan dalam surat Al Baqarah ayat 102:
Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-setan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya setan-setan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorang pun sebelum mengatakan: “Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir”.
Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan istrinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudarat dengan sihirnya kepada seorang pun kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi mudarat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barang siapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui. (Al Baqarah 102).
Kekuatan sihir inilah yang menyebabkan seorang musyrik, kafir mampu melakukan perbuatan luar biasa seperti mengirim santet, teluh, memisahkan suami istri, membunuh dan menyakiti orang lain dari jarak jauh. Kejadian luar biasa yang dapat dilakukan oleh orang kafir, musyrik dan bersekutu dengan syetan disebut Istijrat. Kekuatan sihir ini akan menjerumuskan pemiliknya pada lembah kegelapan dan akhirnya terpuruk dilembah Neraka bersama syetan dan Iblis yang menjadi pemimpinnya.
Kekuatan sihir ini bisa didapat dengan melakukan ritual sesuai yang diminta oleh Iblis atau syetan. Orang yang melakukan ritual ini tentunya kafir terhadap Allah, dan selalu bergelimang perbuatan dosa dan maksiat yang dilarang agama. Namun kekuatan sihir ini tidak ada artinya jika berhadapan dengan kekuatan dari Energy Ilahi. Energy sihir yang berasal dari perbuatan syetan tidak berdaya dan tidak mampu menguasai orang yang beriman dan bertawakkal sebagaimana disebutkan dalam surat an Nahl ayat 99:
"Sesungguhnya setan ini tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakal kepada Tuhannya. (An Nahl 99)".
Orang yang ber-iman dan bertawakal pada Allah memiliki perisai berupa energy Nur Ilahi yang mengitari seluruh tubuhnya, sehingga tidak bisa dimasuki oleh kekuatan negatif dari energy sihir yang berasal dari syetan dan iblis atau orang yang berniat buruk. Jangankan kekuatan syetan dan Iblis, api nerakapun sekalipun tidak akan sanggup menembus energy Nur Ilahi tersebut, sehingga orang yang beriman dan bertawakkal pada Allah tidak pernah kuatir untuk melalui lembah neraka sekalipun, ketika tiba waktunya harus melalui lembah neraka itu.
Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-setan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya setan-setan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorang pun sebelum mengatakan: “Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir”.
Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan istrinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudarat dengan sihirnya kepada seorang pun kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi mudarat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barang siapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui. (Al Baqarah 102).
Kekuatan sihir inilah yang menyebabkan seorang musyrik, kafir mampu melakukan perbuatan luar biasa seperti mengirim santet, teluh, memisahkan suami istri, membunuh dan menyakiti orang lain dari jarak jauh. Kejadian luar biasa yang dapat dilakukan oleh orang kafir, musyrik dan bersekutu dengan syetan disebut Istijrat. Kekuatan sihir ini akan menjerumuskan pemiliknya pada lembah kegelapan dan akhirnya terpuruk dilembah Neraka bersama syetan dan Iblis yang menjadi pemimpinnya.
Kekuatan sihir ini bisa didapat dengan melakukan ritual sesuai yang diminta oleh Iblis atau syetan. Orang yang melakukan ritual ini tentunya kafir terhadap Allah, dan selalu bergelimang perbuatan dosa dan maksiat yang dilarang agama. Namun kekuatan sihir ini tidak ada artinya jika berhadapan dengan kekuatan dari Energy Ilahi. Energy sihir yang berasal dari perbuatan syetan tidak berdaya dan tidak mampu menguasai orang yang beriman dan bertawakkal sebagaimana disebutkan dalam surat an Nahl ayat 99:
"Sesungguhnya setan ini tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakal kepada Tuhannya. (An Nahl 99)".
Orang yang ber-iman dan bertawakal pada Allah memiliki perisai berupa energy Nur Ilahi yang mengitari seluruh tubuhnya, sehingga tidak bisa dimasuki oleh kekuatan negatif dari energy sihir yang berasal dari syetan dan iblis atau orang yang berniat buruk. Jangankan kekuatan syetan dan Iblis, api nerakapun sekalipun tidak akan sanggup menembus energy Nur Ilahi tersebut, sehingga orang yang beriman dan bertawakkal pada Allah tidak pernah kuatir untuk melalui lembah neraka sekalipun, ketika tiba waktunya harus melalui lembah neraka itu.
0 Response to "4 Tata Cara Ritual Mendapatkan Kekuatan Energi Sihir"
Posting Komentar
Selamat datang dan Semoga bermanfaat !!!