Pengertian Jenglot serta Manfaat dan Hukum Islam

Ilustrasi

Jenglot Menurut 5 Versi di Indonesia

Jenglot mungkin banyak orang yang bertanya apa itu?. karena orang awam belum tentu mengetahui jenis makhluk apa itu jemglot. Bagi orang tertentu yang sudah mengetahui wujud gambar jenglot pasti sudah mempunyai penafsiran tersendiri. ketika melihat wujud jenglot yang terlihat begitu aneh dan menakutkan.

Bentuknya persis seperti fosil manusia berukuran mini dengan rambut dan taring yang biasanya panjang membuat kita sering terheran-heran, mahluk apakah sebenarnya jenglot ini. Untuk menjawab pertanyaan tersebut kita akan mengupas secara terperinci apa itu jenglot yaitu jeglot menurut islam, jenglot menurut spiritual dan jenglot menurut masyarakat secara umum.

Jenglot secara umum

Jenglot adalah suatu mahluk misterius berbentuk manusia kecil berambut panjang seperti ijuk, berkuku dan bergigi panjang, dengan tinggi tubuh kurang dari 12 cm. Berbeda dengan gundul pringis, jenglot memiliki jenis yang sangat beragam.

Ada yang berbentuk persis seperti manusia, ada pula yang berbentuk separuh manusia dan separuh hewan seperti ular, buaya, dan lain sebagainya. Jenglot mulai dikenal sejak zaman nenek moyang kita dahulu. Dan hingga saat ini ia dipercaya memiliki kekuatan magis yang tersembunyi.

Jenglot Menurut Islam

Jenglot merupakan sebuah benda/makhluk yang berbentuk manusia kecil dengan tubuh tak lebih dari 12 cm dan rambutnya yang panjang, jarang dan kaku melewati kaki, serta kuku-kukunya yang panjang.

Jenglot diyakini masyarakat adalah sebagai seorang manusia yang mempunyai ilmu sakti dimasa lalu yang meninggal, tetapi tubuhnya ditolak oleh bumi, sehingga tubuhnya tidak hancur melainkan menciut hingga menjadi bentuk seperti jenglot. Biasanya Jenglot tinggal di pegunungan.

Keanehan lain dari jenglot, biasanya jenglot ini muncul secara tiba-tiba atau pada saat para orang sakti melakukan ritual mistis tingkat tinggi. Menurut orang sakti, jenglot harus diberi makan darah, satu tetes darah tiap periodenya. Uniknya, setiap kali jenglot tidak diberi tetesan darah sesuai ketentuannya pasti akan ada kesialan yang menimpa penduduk sekitar.

Dalam Islam mempercayai dan menyembah kepada selain Alllah itu hukumnya haram, dan itu merupakan perbuatan syirik. Syitik itu merupakan suatu dosa besar yang tidak akan diampuni Allah.

Maka dapat disimpulkan bahwa barang siapa yang menyimpan, menggunakan, mengagungkan benda-benda keramat seperti jenglot, maka orang itu berada pada kesesatan yang nyata, dan sesungguhnya mereka itu adalah syaitan dalam bentuk manusia.

Sebagai orang yang beragama sebaiknya kita janganlah tertipu dan terpengaruh oleh hal-hal yang berbau mistis, yang hanya akan menyesatkan akidah kita.

Jenglot Menurut Spiritual

Kepercayaan yang berkembang di kalangan masyarakat kita saat ini mengungkapkan bahwa jenglot adalah perwujudan jasad manusia yang memiliki ilmu kesaktian di masa lampau dan telah meninggal tapi jasadnya tidak diterima bumi.

Bumi tidak mau menerima jasad manusia sakti tersebut biasanya karena semasa hidupnya, manusia tersebut sudah terlalu banyak melakukan dosa-dosa besar. Karena tidak bisa membusuk, jasad tersebut tetap utuh hanya saja ukurannya terus mengecil.

Jenglot dapat ditemukan di tempat-tempat tertentu pada waktu yang tidak diduga-duga. Kecelakaan lalu lintas juga biasanya terjadi karena ulah jenglot yang tengah mencari makan (darah). Jenglot juga dapat dimiliki oleh perseorangan yang memiliki tujuan tertentu.

Dengan memberikan makanan -yang biasanya biasanya darah manusia segar-, jenglot dipercaya akan mau melakukan apapun yang diperintahkan oleh pemiliknya.

Jenglot Menurut Ilmiah

Para ahli tim Forensik menemukan hal yang aneh yang menunjukkan bahwa Jenglot itu emang hidup dan kulitnya bisa mengelupas serta di dalam kulitnya terdapat DNA sebagaimana DNA manusia. Jadi para peneliti pun beranggapan bahwasanya Jenglot memang makhluk hidup yang ajaib!

Para ilmuan dari ahli forensik RS. Cipto Mangunkusumo dan Fakultas Kedokteran UI yang juga tertarik untuk menjawab pertanyaan apa itu jenglot, membuktikan bahwa jenglot ternyata memang adalah makhluk yang hidup tapi bukan manusia. Dikatakan mahluk yang hidup karena jenglot mampu merubah posisi bola matanya serta kuku dan rambutnya yang terus tumbuh panjang.

Jenglot juga bernafas menggunakan pori-pori di kulitnya. Sedangkan dikatakan bukan manusia karena jenglot tidak mempunyai struktur tulang seperti manusia. Tulang yang terdapat dalam tubuh jenglot hanyalah sebuah penyangga badan, jaringan kuku, dan jaringan gigi.

Dari penelitian tersebut, diketahui pula bahwa jenglot terkait dengan peninggalan sejarah 3 ribu tahun silam. Kendati penelitian ini belum mampu menjawab seutuhnya tentang apa itu jenglot, namun setidaknya kita dapat mengetahui bahwa mitos tentang jenglot seperti yang berkembang di masyarakat kita saat ini adalah tidak benar.

Jenglot Menurut Masyarakat Umum

Sebagian Masyarakat Umum Berfikir Jenglot itu hanyalah boneka, ternyata bukan! Sebagian Masyarakat lainberfikir bahwasanya Jenglot itu berasal dari jenazah orang mati yang sudah mati selama bertahun-tahun.

Orang yang mati tersebut selama hidup ini selalu berbuat syirik kepada Allah Ta’ala dan bahkan mereka berprofesi sebagai dukun yang sangat hebat. Ketika sakaratul maut menjemputnya, dia masih didalam keadaan seperti itu!

Ada Juga yang beranggapan Jenglot itu nenek-moyang kita yang dahulu kala pernah hidup di dunya ini, tetapi karena kesaktian mereka, maka tubuhnya tidak melebur menjadi tanah!

Di luar hasil penelitian para ahli forensik terhadap jenglot, masyarakat tetap mempercayai jenglot adalah sebuah benda yang memiliki kekuatan supranatural yang sangat tinggi. Hingga abad ke 20 ini pun, jenglot masih terkait erat dengan aktivitas mistis masyarakat Indonesia. Akhirnya, jenglot dikeramatkan oleh sebagian masyarakat Indonesia yang ahli SYIRIK.

Terlepas dari berbagai macam penafsiran tentang jenglot, kita sebagai makhluk tuhan alangkah baiknya mempercayakan semua makhluk itu berasal dari allah SWT, dan jangan sampai makhluk ciptaan Allah menjadikan kita syirik dengan memohon kepada selain Allah.

Tweet