JAFAR SODIQ, atau yang lebih dikenal dengan sebutan SUNAN KUDUS, adalah putera dari R. Usman Haji yang bergelar dengan sebutan Sunan Ngudung di Jipangpanolan (ada yang mengatakan letaknya di sebelah utara kota Blora).
Dalam hubungan ini di jalan sejarah, kita mengenal pula seorang wali yang terkenal di Iran, yang hidup dalam abad ke VIII, yang namanya juga Jafar Sodiq, ialah salah seorang Imam Syi'ah yang keenam.
Semasa hidupnya Sunan Kudus mengajarkan agama Islam di sekitar daerah Kudus khususnya, dan di Jawa Tengah pesisir utara umumnya. Beliau terhitung salah seorang ulama, guru besar agama yang telah mengajar serta menyiarkan agama Islam di daerah Kudus dan sekitarnya.
Terkenal dengan keahliannya dalam ilmu agama, terutama dalam vak-vak ilmu tauhid, usul, hadist, sastra mantiq, dan lebih-lebih di dalam ilmu fiqih. Oleh sebab itu beliau digelari dengan sebutan sebagai Waliyyul 'ilmi.
Menurut riwayat, beliau juga termasuk salah seorang pujangga yang berinisiatif mengarang cerita-cerita pendek yang berisi filsafat serta berjiwa agama. Dianatara buah ciptaanya yang terkenal ialah Gending Maskumambang dan Mijil.
Adapun Imam Ja'far Sodiq yang terkenal di Iran itu tidak saja sebagai seorang imam dari kaum Syi'ah, akan tetapi juga sebagai seorang yang terkemuka di dalam soal-soal hukum maupun ilmu pengetahuan lainnya.
Dengan demikian, maka menurut hemat kita, Ja'far Sodiq yang terkenal di Iran sebagai wali, seorang imam dari golongan Syi'ah yang amat dipuja serta dihormati itu, kiranya bukanlah Ja'far Sodiq seorang wali yang menjadi salah seorang anggota dari kesembilan wali di Jawa, yang makamnya terdapat di kota Kudus. Adapun jaf'ar Sodiq yang kemudian ini, terkenal dengan sebutan SUNAN KUDUS.
Disamping bertindak sebagai guru agama, juga sebagai salah seorang yang kuat syariatnya, Sunan Kuduspun menjadi senopati dari kerajaan Islam di Demak.
Antara lain, yang termasuk bekas peninggalan beliau ialah Masjid Raya di Kudus, yang kemudian dikenal dengan sebutan Masjid Menara Kudus. Oleh karena di halaman masjid tersebut terdapat sebuah menara kuno yang indah. Dan mengenai asal-usulnya nama Kudus menurut dongeng (legenda) yang hidup di kalangan masyarakat setempat ialah, bahwa dahulu Sunan Kudus pernah pergi naik haji sambil menuntut ilmu di tahan Arab, kemudian beliaupun mengajar pula di sana. Pada suatu masa, di tanah Arab konon berjangkit suatu wabah penyakit yang membahayakan. Penyakit mana kemudian menjadi reda, berkat jasa Sunan Kudus.
Baca juga: Sejarah Singkat : Biografi Lengkap Sunan Drajat
Oleh karena itu, seorang Amir di sana berkenan memberikan suatu hadia kepada beliau. Akan tetapi beliau menolak, hanya kenang-kenangan beliau meminta sebuah batu. Batu tersebut katanya berasal dari kota Baitul Makdis, atau Jerusalem, maka sebagai peringatan kepada kota di mana Ja'far Sodiq hidup serta bertempat tinggal, kemudian diberikan nama Kudus. Bahkan menara yang terdapat di depan masjid itupun juga menjadi terkenal dengan sebutan Menara Kudus.
Adapun mengenai nama Kudus atau Al Kudus ini di dalam buku Encylopedia Islam antara lain disebutkan:
"Al Kuds, the usual Arabic name for Jerusalem In later time. The Older writers call it commonly Bait al Makdis (according to some; Mukkaddas), with really meant the Temple (of Solomon), a Translation of the Hebrew Bethamikdath, but it because applied to the whole town".x)
Mengenai perjuangan Sunan Kudus dalam meyebarkan agama Islam, tidaklah berbeda dengan para wali lainnya, yaitu senantiasa dipakai jalan kebijaksanaan. Dengan siasat dan taktik yang demikian itu, rakyat dapat diajak memeluk agama Islam.
0 Response to "Sunan Kudus Atau Jafar Sodiq"
Posting Komentar
Selamat datang dan Semoga bermanfaat !!!