Nabi Shaleh A.S. adalah keturunan Nabi Nuh A.S. menurut silsilah beliau adalah putra dari Ubaid bin Tsamud bin Amir bin Iram bin Sam bin Nuh A.S. Nabi Shaleh A.S. diutus ke tengah bangsa Tsamud yang hidup di bekas reruntuhan kaum Aad. Bangsa Tsamud ternyata lebih pandai daripada kaum Aad.
Mereka mampu membangung lagi jaringan irigasi yang lebih sempurna guna mengairi lahan pertanian dan perkebunan. Mereka juga membangun tempat tinggal yang jauh lebih indah dan megah di bukit-bukit dan hidup makmur saling berlomba dalam kemegahan.
Ajakan Nabi Shaleh A.S. Pada Kaumnya
Seperti kaum Aad. Ternyata bangsa Tsamud menyembah berhala. Mereka juga suka mengerjakan kemaksiatan dan kedurhakaan. Hingga Allah mengutus Nabi Shaleh A.S. ke tengah-tengah mereka. Berkata Nabi Shalih kepada kaumnya : “Hai kaumku, sembahlah Allah. Tidak ada Tuhan selain Dia. Janganlah kamu menyekutukan-Nya dengan sesembahan lain. Allah telah menciptakan kamu dari tanah. Dialah yang menjadikanmu bisa membangun dengan menyediakan sarana-sarananya. Maka sudah selayaknya kalian memohon ampun atas perbuatan dosa kalian. Bertaubatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) dan memperkenankan doa hamban-nya.”
Namun kaum Tsamud tidak menghiraukan ajakan Nabi Shaleh. Mereka bahkan mendustakan Nabi Shalih dan menganggap Nabi Shalih sebagai pembual belaka.
Bagi Nabi Shaleh, berdakwah adalah tugasnya. Ia tidak mengharapkan upah dari kaumnya. Ia hanya menyampaikan. Maka tanpa putus asa, dengan sabar dan telaten ia tetap melancarkan dakwahnya untuk menyembah Allah dan meninggalkan kekufuran.
Nabi Shaleh dituntut kaumnya untuk mengeluarkan Mu-jizat. Jika Nabi Shaleh giat melaksanakan dakwah. Kaum Tsamud juga giat berusaha untuk memalingkan perhatian ummat dari Nabi Shalih. Mereka mencari berbagai upaya supaya Nabi Shaleh diremehkan seluruh bangsa Tsamud.
Pada suatu ketika Kaum Tsamud menemui Nabi Shaleh. “Hai Shaleh. Kalau engkau memang benar seorang Nabi maka datangkanlah suatu keajaiban. Jika engkau tidak bisa mengeluarkan mu-jizat, berarti kau seorang pembohong.“ demikian kata kaum Tsamud.
Menghadapi tuntutan demikian itu, tak ada jalan lain bagi Nabi Shaleh kecuali memohon kepada Allah agar memberikan mu-jizat kepadanya.
Allah mengabulkan doa Nabi Shaleh. Pada suatu hari Nabi Shaleh mengajak kaumnya untuk pergi ke kaki gunung. Orang-orang kafir itu mengikuti Nabi Shalih. Bukan karena mempercayai Nabi Shaleh melainkan berharap agar Nabi Shaleh tidak bisa mengeluarkan mu-jizat. Dengan demikian mereka dapat mengolok-olok dan menghina Nabi Shalih.
Tetapi betapa terkejutnya orang-orang kafir itu. Tak lama setelah mereka berkumpul di kaki gunung. Tampaklah seekor Unta betina yang bagus rupanya. Onta itu besar dan gemuk. Belum pernah mereka melihat onta sebagus itu. Tetek onta itu penuh dengan susu.
Nabi Shaleh berpesan kepada kaumnya : “Inilah unta mu-jizat Tuhanku. Onta ini boleh kalian peras susunya setiap hari. Susunya tidak akan habis-habis. Tetapi perhatikan pesanku ini, onta ini harus dibiarkan bebas berkeliaran, dan tidak seorang pun boleh mengganggunya. Onta ini juag berhak meminum air sumur bergantian dengan penduduk.
Jika hari ini onta ini minum maka tak seorang pun dari penduduk boleh mengambil air sumur. Sebaliknya besok para penduduk boleh mengambil air sumur dan si onta tidak minum air itu sedikit pun juga.”
Kaum Tsamud setuju dengan perjanjian itu. Hari itu pula onta mu-jizat langsung menuju sumur dan meminum airnya. Para penduduk segera mengambil tempat susu dan memeras susu onta itu bergantian.
Baca juga : Matinya Unta + Kedurhakaan Kaum Tsamud
Gbr Ilustrasi |
Ajakan Nabi Shaleh A.S. Pada Kaumnya
Seperti kaum Aad. Ternyata bangsa Tsamud menyembah berhala. Mereka juga suka mengerjakan kemaksiatan dan kedurhakaan. Hingga Allah mengutus Nabi Shaleh A.S. ke tengah-tengah mereka. Berkata Nabi Shalih kepada kaumnya : “Hai kaumku, sembahlah Allah. Tidak ada Tuhan selain Dia. Janganlah kamu menyekutukan-Nya dengan sesembahan lain. Allah telah menciptakan kamu dari tanah. Dialah yang menjadikanmu bisa membangun dengan menyediakan sarana-sarananya. Maka sudah selayaknya kalian memohon ampun atas perbuatan dosa kalian. Bertaubatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) dan memperkenankan doa hamban-nya.”
Namun kaum Tsamud tidak menghiraukan ajakan Nabi Shaleh. Mereka bahkan mendustakan Nabi Shalih dan menganggap Nabi Shalih sebagai pembual belaka.
Bagi Nabi Shaleh, berdakwah adalah tugasnya. Ia tidak mengharapkan upah dari kaumnya. Ia hanya menyampaikan. Maka tanpa putus asa, dengan sabar dan telaten ia tetap melancarkan dakwahnya untuk menyembah Allah dan meninggalkan kekufuran.
Nabi Shaleh dituntut kaumnya untuk mengeluarkan Mu-jizat. Jika Nabi Shaleh giat melaksanakan dakwah. Kaum Tsamud juga giat berusaha untuk memalingkan perhatian ummat dari Nabi Shalih. Mereka mencari berbagai upaya supaya Nabi Shaleh diremehkan seluruh bangsa Tsamud.
Pada suatu ketika Kaum Tsamud menemui Nabi Shaleh. “Hai Shaleh. Kalau engkau memang benar seorang Nabi maka datangkanlah suatu keajaiban. Jika engkau tidak bisa mengeluarkan mu-jizat, berarti kau seorang pembohong.“ demikian kata kaum Tsamud.
Menghadapi tuntutan demikian itu, tak ada jalan lain bagi Nabi Shaleh kecuali memohon kepada Allah agar memberikan mu-jizat kepadanya.
Allah mengabulkan doa Nabi Shaleh. Pada suatu hari Nabi Shaleh mengajak kaumnya untuk pergi ke kaki gunung. Orang-orang kafir itu mengikuti Nabi Shalih. Bukan karena mempercayai Nabi Shaleh melainkan berharap agar Nabi Shaleh tidak bisa mengeluarkan mu-jizat. Dengan demikian mereka dapat mengolok-olok dan menghina Nabi Shalih.
Tetapi betapa terkejutnya orang-orang kafir itu. Tak lama setelah mereka berkumpul di kaki gunung. Tampaklah seekor Unta betina yang bagus rupanya. Onta itu besar dan gemuk. Belum pernah mereka melihat onta sebagus itu. Tetek onta itu penuh dengan susu.
Nabi Shaleh berpesan kepada kaumnya : “Inilah unta mu-jizat Tuhanku. Onta ini boleh kalian peras susunya setiap hari. Susunya tidak akan habis-habis. Tetapi perhatikan pesanku ini, onta ini harus dibiarkan bebas berkeliaran, dan tidak seorang pun boleh mengganggunya. Onta ini juag berhak meminum air sumur bergantian dengan penduduk.
Jika hari ini onta ini minum maka tak seorang pun dari penduduk boleh mengambil air sumur. Sebaliknya besok para penduduk boleh mengambil air sumur dan si onta tidak minum air itu sedikit pun juga.”
Kaum Tsamud setuju dengan perjanjian itu. Hari itu pula onta mu-jizat langsung menuju sumur dan meminum airnya. Para penduduk segera mengambil tempat susu dan memeras susu onta itu bergantian.
Baca juga : Matinya Unta + Kedurhakaan Kaum Tsamud
0 Response to "Kisah Nabi Saleh AS Terlengkap Oleh Eyang Latif"
Posting Komentar
Selamat datang dan Semoga bermanfaat !!!