Gunung api dapat terbentuk dalam beberapa cara antara lain ;
Gbr Ilustrasi |
1. Pemekaran kerak benua, lempeng bergerak saling menjauh sehingga memberikan kesempatan magma bergerak ke permukaan, kemudian membentuk busur gunungapi tengah samudera.
2. Tumbukan antar kerak, dimana kerak samudera menunjam di bawah kerak benua. Akibat gesekan antar kerak tersebut terjadi peleburan batuan dan lelehan batuan ini bergerak ke permukaan melalui rekahan kemudian membentuk busur gunungapi di tepi benua.
3. Kerak benua menjauh satu sama lain secara horizontal, sehingga menimbulkan rekahan atau patahan. Patahan atau rekahan tersebut menjadi jalan ke permukaan lelehan batuan atau magma sehingga membentuk busur gunungapi tengah benua atau banjir lava sepanjang rekahan.
4. Penipisan kerak samudera akibat pergerakan lempeng memberikan kesempatan bagi magma menerobos ke dasar samudera, terobosan magma ini merupakan banjir lava yang membentuk deretan gunungapi perisai.
Dari pembentukan tersebut pada intinya
Gung itu dibentuk oleh lapisan magma yang membeku dan Gunung merupakan
jalan keluarnya magma ke permukaan. Lalu mengapa bisa dikatakan Gunung
Mati.
“Kalau gunung itu mati berarti dia bisa lahir Ya???? Hmmm terus kalau dia mati yang makamin siapa dunks?”
Gunung api
sebenarnya tidak bisa dikatakan gunung mati ketika dia tidak lagi
melakukan aktivitas vulkanisme permukaan yang nampak tapi hanya dapat
dikatakan dia beristirahat saja. Cuman istirahat aja toh, semisalnya
saya menilik dari blog dongeng geologi tentang kasus Gunung sinabung
dimana Letusan terakhir dalam catatan sejarah, gunung ini meletus pada
tahun 1600. Gunung yang memiliki ketinggian 2,460 m (8,071 ft) ini
telah memuntahkan lava serta debu dan pasir volkaniknya ke udara pada
tanggal 29 Agustus 2010 tengah malam pukul 00.10.
Orang juga bertanya
Gunung – gunung yang beristirahat ini dimasukkan kedalam Gunung Tipe B, dimana pemantauan gunung tersebut tidak rutin. Kalau ada info yang tak tahu benar atau tidaknya kabar tersebut yang mengatakan Gunung Ungaran Aktif kembali sepertinya harus dikaji secara Ilmiah dahulu. Memang semua gunung bisa dapat aktif kembali tapi tidak semena mena kita menyebarkan info yang tak tahu asal usulnya. Apalagi yang mengatakan atau menyebarkan info tersebut hanya orang yang ingin memanfaatkan keadaan bisa bahaya tentunya.
kembali ke cerita apakah Gunung Api yang mati itu bisa Aktif lagi? Jawabanya tentu bisa lalu bagaimana kita mengatasi hal tersebut, ya harus bagaimana lagi kita harus belajar dari Gunung Merapi dan Gunung Krakatau, setidaknya perlu dilakukan pembelajaran mitigasi kepada masyarakat sekitar tentunya dengan bahasa yang dimengerti. Agar nantinya masyarakat paham betul akan bahaya dari Gunung Api yang meletus. salah satu Mitigasinya adalah pembuatan Peta Rawan bencana Gunung Api yang harus terus diupdate.
Bisakah Gunung Api “Mati” Menjadi Gunung Api Aktif,Bagaimana Gunung Berapi Bisa disebut Mati?,Gunung berapi - Wikipedia,KARAKTERISTIK GUNUNG MERAPI,
gunung mati adalah,gunung api maar,contoh gunung mati,gunung mati yang aktif kembali di indonesia,daerah disekitar gunung berapi ternyata memiliki lahan yang,karakteristik letusan gunung api,gunung mati atau tidak aktif pada peta dilambangkan dengan,gunung berapi di indonesia,gunung berapi lava,gunung lava,merapi,berapi,kumpulan gunung berapi aktif,Apakah gunung berapi bisa tidak aktif?,Apakah gunung bisa mati?,Apa yang dimaksud dengan gunung berapi?,Apakah gunung Manglayang masih aktif?,purba,kawah,meletus,api purba nglanggeran,kawah gunung ungaran,kawah merapi,erupsi gunung meletus,erupsi,bawah laut,tsunami,lava,gunung purba,puncak merapi,letusan,erupsi merapi,erupsi bawah laut,rawan bencana,potret gunung tidak aktif,gunung api istirahat,gunung mati,gunung merapi,gunung krakatau,kawah gunung penanggungan,gunung mistis,gunung angker,
BAGAIMANA CARA MEMBUAT PETA RAWAN BENCANA
Pemerintah setidaknya harus menyiapkan hal ini dahulu terutama membuatkan peta mitigasi rawan bencana gunung aktif dan gunung yang bakalan aktif. Peta ini sangat dibutuhkan dan harus terus diupdate pasca letusan hal ini biar kejadian di Merapi tidak terulang lagi. Didalam peta ini berisi Zonasi wilayah yang aman atau tidak, nah bila didalam zonasi ini terdapat kawasan yang kurang nyaman ditinggali seharusnya perlu dilakukan sosialisasi sedini mungkin penanganan pertama kali yang harus dilakukan oleh masyarakat sekitar apabila sewaktu waktu terjadi sebuah letusan. Lalu bahaya yang bisa ditimbulkan oleh benda-benda yang dikeluarkan itu gunung api baik Laharnya, Lava, Awan panas, ataupun benda benda piroklastik hasil olahan Gunung api sebut saja kerikil Vulkanik, Abu Vulkanik, dsb.
Baca juga :
SIAPA YANG LAYAK MEMBUAT PETA TERSEBUT?
Tentunya orang orang yang berkecimpung didalam permasalahan vulkanisme dan digabungkan dengan para ahli ataupun orang yang pakar didalam penanganan bencana. Tidak sembarangan orang yang harus membuatnya dan setidaknya mereka mengenal betul tingkah laku letusan gunung gunung yang akan mereka petakan. Jadi setiap gunungpun punya sifat yang berbeda antara gunung yang satu dengan gunung yang lain hal ini tak lepas dari tatanan geologi gunung tersebut.
KLASIFIKASI GUNUNG API DI INDONESIA
Tipe A
Gunungapi yang pernah mengalami erupsi magmatik sekurang-kurangnya satu kali sesudah tahun 1600.
Tipe B
Gunungapi yang sesudah tahun 1600 belum lagi mengadakan erupsi magmatik, namun masih memperlihatkan gejala kegiatan seperti kegiatan solfatara.
Tipe C
Gunungapi yang erupsinya tidak diketahui dalam sejarah manusia, namun masih terdapat tanda-tanda kegiatan masa lampau berupa lapangan solfatara/fumarola pada tingkah lemah.
Gunungapi yang pernah mengalami erupsi magmatik sekurang-kurangnya satu kali sesudah tahun 1600.
Tipe B
Gunungapi yang sesudah tahun 1600 belum lagi mengadakan erupsi magmatik, namun masih memperlihatkan gejala kegiatan seperti kegiatan solfatara.
Tipe C
Gunungapi yang erupsinya tidak diketahui dalam sejarah manusia, namun masih terdapat tanda-tanda kegiatan masa lampau berupa lapangan solfatara/fumarola pada tingkah lemah.
lalu apakah kita bisa Mencegah Letusan???
Pertanyaan yang cukup Gila tapi harus
saya jawab secara ilmiah, mencegah letusan gunung api saat ini mungkin
yang baru dilakukan adalah meminimalisisr akibat letusan tersebut karena
saat ini penanganan yang dilakukan barulah sebatas mengetahui tipe
letusan agar masyarakat paham dan bagaimana erupsi yang dihasilkan dari
gunung api tersebut.
sekali
lagi hanya memperjelas Gunung api yang tidak aktif itu bukan gunung
yang mati tapi hanya beristirahat tidak tahu kapan ia meletus lagi,
kalaupun ada yang tahu pasti itu hanyalah sebuah informasi yang
meresahkan……..
Semoga bermanfaat.
0 Response to "Bisakah Gunung Api “Mati” Menjadi Gunung Api Aktif, Berikut Penjelasannya !"
Posting Komentar
Selamat datang dan Semoga bermanfaat !!!