Lima Kisah Kelam Jailangkung, Belum banyak orang yang tahu!!!. Awal pembuka kata Jelangkung jika kita ambil dari Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jelangkung diartikan sebagai boneka atau orang-orangan yang dilengkapi alat tulis di bagian tangan atau tengahnya, digunakan untuk memanggil arwah untuk masuk ke dalam boneka tersebut, kemudian akan berlangsung tanya jawab. Jawaban dari sang arwah diberikan melalui tulisan tangan, tidak banyak yang mengetahui asal mula dan sejarah berkembangnya Jelangkung di Nusantara ini.
Sejauh ini, budaya Jelangkung dianggap sama tuanya dengan seni tari atau seni pertunjukan lainnya, padahal dari temuan sejarah diketahui bahwa permainan Jelangkung berasal dari daratan Tiongkok dan kini sudah punah.
Keberadaan tradisi Jelangkung sudah berusia 1.500 tahun.
Jelangkung biasanya digunakan untuk bertanya, seputaran ramalan.
Nama Jelangkung, dianggap berasal dari bahasa Tionghoa “Cai Lan Gong” yang bisa diartikan secara harfiah sebagai “Arwah Keranjang Sayur” karena bentuk Jelangkung di Tiongkok sedikit berbeda dengan bentuk Jelangkung yang populer di Indonesia.
Jika di Indonesia berupa boneka dengan kepala dari batok kelapa, dan bagian tangan yang sudah dipasangi alat tulis, sedangkan Jelangkung Tiongkok menggunakan keranjang sayur sebagai bagian bawah bonekanya agar bisa berdiri.
Pertama kalinya kata Jelangkung muncul pada teks kuno dari abad ke-5, dan apa yang orang Indonesia lakukan untuk bermain Jelangkung sama persis seperti penjelasan dalam teks kuno tersebut.
Seperti boneka Jelangkung yang harus dipakaikan baju, ada lagu atau mantra yang harus diucapkan untuk memanggil arwah pengisi Jelangkung, termasuk penjelasan tentang bagaimana Jelangkung bergerak ketika menjawab pertanyaan.
Hingga kemudian, alat tulis ditambahkan untuk memperjelas jawaban dari Jelangkung.
Belum lagi dengan kunci yang digantung di leher Jelangkung, yang dicelupkan ke dalam gelas kopi atau air putih jika si arwah memintanya.
Jauh sebelum Jelangkung memiliki bentuk seperti ini, dikenal pula permainan mistis bernama “Fu Ji” berupa tangkai kayu berbentuk seperti huruf “Y”.
Pada sisi kanan dan kiri dipegang oleh dua orang, sedangkan ujung yang paling bawah bergerak menulis di atas hamparan pasir.
Tradisi ini terkait erat dengan agama tradisional Tionghoa, yaitu ajaran Tao yang memiliki banyak metode ramalan.
Sementara Untuk persoalan kepercayaan serupa itu, di Jawa dikenal istilah Ni Towong.
Hal ini bisa dipandang sama disebabkan oleh kisah mitos dan kepercayaan yang menyelimuti keduanya tidak ada perbedaan.
Jelangkung Versi Indonesia
Jelangkung merupakan permainan boneka kayu yang sarat akan kekuatan Ghaib dimana para pemainnya memanggil atau mengundang Ruh atau hantu untuk datang. Jelangkung merupakan sebuah permainan warisan nenek moyang kita dulu dimana pertama kali Jelangkung merupakan permainan yang dahulu sangat digemari oleh orang-orang dulu karena sarat akan kekuatan Ghaib-Nya.
Biasanya permainan ini dilakukan oleh empat 3 orang’ yaitu orang yang memangku dan menggendong boneka Jelangkung, yang membaca mantra, dan orang yang mempersiapkan alat tulis.
Permainan ini kebanyakan dilakukan di tempat yang angker dan pada waktu malam hari, biasanya antara jam 10 malam ke atas.
Semoga bermanfaat.
0 Response to "4 Fakta Kisah Kelam Jailangkung"
Posting Komentar
Selamat datang dan Semoga bermanfaat !!!