Malam Lailatul Qadar: Spesial dan Khusus bagi Umat Nabi Muhammad

Salah satu topik menarik yang sering dibahas tentang bulan Ramadhan adalah malam Lailatul Qadar yang dianggap lebih baik dan lebih mulia dari seribu bulan. Malam ini terletak di antara malam-malam Ramadhan dan dikenal sebagai malam kemuliaan dan keutamaan (lailatusy syaraf wal fadhl). 

Malam Lailatul Qadar Spesial dan Khusus bagi Umat Nabi Muhammad
Pada malam ini, Allah mengirimkan para malaikat untuk turun ke bumi dengan tugas masing-masing, seperti mencatat rezeki, ajal, jodoh, kebaikan, dan keburukan manusia selama setahun terhitung mulai dari malam Lailatul Qadar hingga datangnya Lailatul Qadar berikutnya. 

Selain itu, malam ini dihiasi dengan keberkahan karena Al-Qur'an yang sangat mulia diturunkan pada malam ini sebagai mukjizat terbesar dari Rasulullah dan sumber hidayah bagi umat manusia. 

Baca juga: Malam Nuzulul Qur'an: 3 Amalan untuk Mengisi dengan Kebaikan

Malam Lailatul Qadar bersamaan dengan malam turunnya Al-Qur'an secara menyeluruh dari Lauhul Mahfudz ke langit dunia dan kemudian secara berangsur-angsur diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui malaikat Jibril sesuai dengan kebutuhan dan kondisi Islam saat itu. 

Karena keagungan dan kemuliaan malam ini, tidak mengherankan jika dianggap lebih mulia dari seribu bulan. Oleh karena itu, orang yang berkesempatan merayakan malam ini dianggap sangat beruntung karena nilai pahala amal kebaikan berlipat-lipat lebih tinggi dibandingkan pada malam-malam lainnya. 

Kemuliaan dan keberkahan malam Lailatul Qadar disebutkan secara khusus dalam satu surat Al-Qur'an tanpa bercampur dengan ayat-ayat lain.

 إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (1) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (2) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3) تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (4) سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ (5)  

 Artinya, 

“Sungguh Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam qadar. (1) Tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? (2) Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. (3) Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. (4) Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.” (QS Al-Qadr: 1-5).   Selain dalam Al-Qur’an, Rasulullah juga menguak dan menjelaskan keutamaan dan kemuliaan malam yang satu ini. Dalam sebuah hadits hadits disebutkan,

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ   

Artinya, 

“Barang siapa beribadah pada malam Lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala (dari Allah), maka diampuni dosa-dosanya yang telah berlalu”. (HR Al-Bukhari).

Dari dua dalil di atas, dapat disimpulkan bahwa Lailatul Qadar memiliki keutamaan yang sangat penting bagi umat Islam. Malam ini harus dijaga dan dimanfaatkan dengan baik untuk meraih keuntungan dan anugerah yang dilipatgandakan oleh Allah.

Namun, malam ini hanya diberikan khusus untuk umat Nabi Muhammad saja, sedangkan umat-umat para nabi sebelumnya tidak pernah merasakan kemuliaan Lailatul Qadar.

Penjelasannya adalah Imam Malik bin Anas, pendiri mazhab Malikiah yang wafat pada tahun 179 H, meriwayatkan salah satu hadits yang mengatakan bahwa Rasulullah pernah melihat umur umat terdahulu dan melihat bahwa umur mereka jauh lebih panjang daripada umatnya.

Tentunya, amal ibadah yang mereka lakukan juga lebih banyak dari umat Nabi Muhammad. Namun, Allah memberikan keistimewaan berupa Lailatul Qadar kepada umat Nabi Muhammad.

Dalam hadits tersebut, Syekh Abu Muhammad Badruddin al-'Aini (wafat pada tahun 855 H) menyatakan bahwa Lailatul Qadar adalah anugerah khusus dari Allah yang hanya diberikan kepada umat Nabi Muhammad.

Oleh karena itu, semua umat Islam harus menjaga malam yang mulia ini dengan sungguh-sungguh agar dapat meningkatkan semangat dan antusiasme dalam beribadah.

Pada malam yang istimewa ini, nilai-nilai ibadah dilipatgandakan oleh Allah tanpa terkecuali, sehingga ibadah umat akhir zaman dapat menandingi nilai ibadah umat terdahulu yang hidup selama ratusan tahun.

Dalam kitabnya, Syekh Abu Abdillah Muhammad bin Abdul Baqi az-Zaraqani (wafat pada tahun 1122 H) juga mengisahkan sebuah hikayat yang disampaikan oleh Rasulullah kepada para sahabatnya.

Hikayat tersebut menceritakan empat orang dari bani Israil yang beribadah kepada Allah selama delapan puluh tahun dan tidak pernah bermaksiat kepada-Nya sekalipun sebatas kedipan mata.

Ketika malaikat Jibril memberitahu Rasulullah bahwa umatnya memiliki Lailatul Qadar yang lebih baik dari ibadah empat orang Bani Israil tersebut, Rasulullah dan para sahabat merasa sangat bahagia dan tidak khawatir bahwa amal ibadah mereka akan kalah dengan ibadah umat sebelumnya.

Oleh karena itu, Lailatul Qadar menjadi satu-satunya malam bagi umat Nabi Muhammad untuk semakin semangat dalam menambah ibadah dan ketaatan, serta tidak membuang-buang waktu di bulan Ramadhan dengan hal-hal yang tidak bermanfaat.

Dengan mengetahui hal ini, semoga kita semua dapat meningkatkan kualitas ibadah kita selama bulan Ramadhan, terutama di hari-hari terakhir sebelum hari raya, dan berharap dapat menjumpai malam yang lebih utama dari seribu bulan itu. Amin.

Sumber: https://islam.nu.or.id/ramadhan/kultum-ramadhan-lailatul-qadar-malam-spesial-khusus-umat-nabi-muhammad-K5ZpI

0 Response to "Malam Lailatul Qadar: Spesial dan Khusus bagi Umat Nabi Muhammad"

Posting Komentar

Selamat datang dan Semoga bermanfaat !!!