Sunan Kalijaga Atau Raden Mas Said (Part 3)

Sugguh besar Jasa Sunan Kalijaga terhadap kesenian. Tidak hanya dalam lapangan seni suara saja, akan tetapi juga meliputi seni drama (wayang kulit), seni gamelan, seni lukis, seni pakaian, seni ukir, seni pahat dan juga dalam lapangan kesusastraan.
Banyak corak batik oleh Sunan Kalijaga (periode Demak) yang diberi motif "burung" di dalam beraneka macam. Hal tersebut sebagai gambar ilustrasi, perwujudan burung itu memang sangat indah, akan tetapi lebih indah lagi dia sebagai isyarat pendidikan dan pengajaranb budi pekerti. Di dalam bahasa kawi, burung itu diseut "kukila". Dan kata bahasa kawi ini jika dalam bahasa Arab adalah dari rangkaian kata : "Quu" dan "Qilla" atau quuqilla, yang artinya "peliharalah ucapan (mulut) mu" !

Hal mana dimaksudkan bahwa kain pakaian yang bermotif kukila atau burung itu senantiasa memperingatkan atau mendidik dan mengajar kepada kita, agar selalu baik dalam tutur katanya. Inilah diantaranya jasa Sunan Kalijaga kepada kita, dalam hal seni lukis.

Kemudian beliau besar pula jasanya dalam hal seni pakaian. dalam hubungan ini dibuatnya model baju kaum pria yang diberi nama dengan sebutan "Takwo", nama tersebut berasal dari kata Arab: "Taqwa" yang artinya ta'at serta berbakti kepada Allah SWT.

Nama yang simbolik sifatnya ini, dimaksudkan untuk mendidik, agar supaya selalu mengatur cara hidup dan kehidupan kita sesuai sdengan tuntunan agama.
Nama Kalijaga juga menurut setengah riwayat, dikatakan berasal dari rangkaian bahasa Arab: Qadli Zaka, Qadli artinya pelaksana, ppenghulu; sedangkan Zaka artinya membersihkan. Jadi Qodlizaka atau yang kemudian menurut lidah dan ejaan kita sekarang berubah menjadi KAlijaga itu artinya ialaha pelaksana atau pemimpin yang menegakkan kebersihan (kesucian) dan kebenaran agama Islam.

Konon kabarnya Sunan Kalijaga itu usianya termasuk lanjut pula sehingga dalam masa hidupnya, beliau antara lain mengalami tiga kali masa pemerintahan, pertama jaman akhir kerajaan Majapahit (Brawijaya), kedua jaman kerajaan Islam Demak (Sultan Hasan), dan ketiga Kerajaan Pajang (Hadiwijaya alias Mas Karebet atau Joko Tingkir).

Menurut pengakuan Presiden Soekarno (Alm), dalam pidato beliau pada peringatan Nuzulul Quran di kota Demak, antara lain bung Karno mengatakan, bahwa beliau itu berasal dari darah keturunan Sunan Kalijaga.

Adapun tahun kelahiran maupun wafatnya Sunan Kalijaga tidak diketahui dengan pasti. Hanya jenazahnya dikebumikan di desa Kadilangu, termasuk daerah Kab Demak, yang terletak di sebelah Timur laut dari kota Bintoro Demak.

0 Response to "Sunan Kalijaga Atau Raden Mas Said (Part 3)"

Posting Komentar

Selamat datang dan Semoga bermanfaat !!!