Syarifuddin atau yang lebih dikenal dengan sebutan Sunan Drajat (di Sedayu) adalah seorang putra dari Sunan Ampeldenta. Sebagaimana ayahnya, maka putranya inipun kemudian menjadi seorang penganjur pula dalam agama Islam. Dan beliaupun ikut juga dalam mendirikan kerajaan Islam di Demak dan menjadi penyokongnya yang setia.
"Daerah Operasinya diantaranya ialah di JAwa Timur. Sunan Drajat adalah seorang sosiawan Islam."
Seorang waliyullah yang berjiwa sosial. Dalam menjalankan agama, beliau juga selalu tidak segan-segan untuk memberikan pertolongan kepada kesengsaraan umum, seperti membela anak-anak yatim piatu, orang-orang sakit, para fakir miskin, dan lain-lain.
Konon kabarnya, beliau pulalah yang menciptakan gending Pangkur. Apabila dikatakan, bahwa Syarifuddin atau Sunan Drajat itu mempunyai jiwa sosial maka hal itu adalah benar. Karena pada hakekatnya setiap pribadi muslim itu adalah juga seorang sisialis.
Bukanlah muslim namanya, jikalau dia tidak berjiwa sosial. Sebab memang demikianlah ajaran di dalam agama Islam.
Jadi bilamana Sunan Drajat memberi contoh serta menganjurkan kepada rakyat, agar memiliki jiwa sosial serta menganjurkan agar supaya rakyat suka menolong para fakir dan miskin yang sedang mengalami penderitaan dan kesempitan, maka hal itu adalah sesuai dengan tuntunan agama.
Tidakkah Islam mengajarkan kepada kita, bahwa apabila di sekitar tetamgga kita terdapat orang yang kelaparan, maka berdosalah kita semua. Jadi agama melarang kita hidup sendiri dalam lautan kenikmatan dan kemewahan, sedangkan lainnya hidup dalam kesengsaraan dan kemiskinan.
Karena agama Islam memang tidak membenarkan adanya individualisme dan egoisme, melainkan yang senantiasa ditekankan oleh Islam di dlama sepanjang ajaran-ajaranya ialah rasa kolektivisme, hidup di dlalam kerukunan, hidup dalam suasana gotong-royong, tolong-menolong, bahu-membahu, hidup dalam alam persaudaraan (broederschap).
Jauh sebelum di barat timbul semboyan egalite dan fraternite, maka Islam telah mengajarkan kepada setiap pemeluknya untuk menanamkan rasa persaudaraan dan kerukunan. Tidakkah Islam mengatakan, bahwa sebaik-baiknya manusia di dunia ini, ialah menusia yang bermanfaat bagi sesamanya.
Demikianlah intisari dari ajaran yang terkandung di dalam Islam. Dan itulah yang diterapkan oleh Sunan Drajat semasa hidupnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "Sejarah Sunan Drajat (Syarifuddin) | Turun Bantayan"
Posting Komentar
Selamat datang dan Semoga bermanfaat !!!