Gbr Ilustrasi |
“Hai anakku, kemarilah. Naiklah ke kapalku maka kau akan selamat !” kemudian berkatalah Kan’an “Tidak ! aku akan berlari ke atas bukit sana, aku pasti akan selamat !” Sahut Nabi Nuh “Anakku ! pada hari ini tidak seorang pun dapat menyelamatkan diri dari azab Allah !.”
Tapi Kan’an dengan sombongnya terus berlari. Ia tidak menghiraukan panggilan ayahnya. Ia mengira banjir itu hanya bencana alam biasa yang segera reda, maka ia terus berlari mendaki pucak gunung. Memang Kan’an tidak mau mengikuti ajaran Nabi Nuh. Ia lebih memilih dan suka hidup bersama orang-orang kafir, karena itu ia tak mau menumpang kapal Nabi Nuh !.
Nabi Nuh merasa terenyuh, sedih dan berduka. Bagaimanapun Kan’an adalah putranya sendiri. Maka ia berdoa kepada Allah agar Kan’an diselamatkan.
Namun Allah menolak permintaan Nabi Nuh. Sebab, Kan’an itu walaupun putra Nabi Nuh sendiri, ia anak yang durhala, tidak mau beriman.
Berdasarkan suatu riwayat kapal yang membawa Nabi Nuh dan para pengikutnya itu berlayar selama 40 hari, sesudah itu banjir mereda dan kapal Nabi Nuh terdampar di sebuah puncak gunung yang dahulu disebut Gunung Jody. Ternyata di zaman sekarang yang dimaksud gunung jody itu ada di wilayah Turki.
Para ilmuwan telah menemukan fosil kapal Nabi Nuh tersebut, dengan demikian agama bukanlah dongeng belaka, agama adalah satu keyakinan yang benar, cerita tentang para nabi dan rasul adalah benar.
Nabi Nuh dan pengikutnya diperintahkan turun dari kapalnya. Demikian pula dengan beraneka ragam binatang yang ada di dalam kapal tersebut.
Dengan demikian setelah kejadian tersebut, binasalah orang-orang kafir yang menentang Nabi Nuh. Hanya para pengikut Nabi Nuh yang selamat dan hidup untuk menempati bumi sebagai penghuninya.
Sejarah tentang Nabi Nuh dan kapalnya tersebut membuat peneliti dari China dan Turki yang tergabung dalam ‘Noah’s Ark Ministries International’ ingin membuktikannya sehingga mereka selama bertahun-tahun mencari sisa-sisa perahu legendaris tersebut.
Setelah bertahun-tahun mencari sisa-sisa kapal Nabi Nuh, tepatnya 26 April 2010 mereka mengumumkan telah menemukan perahu Nabi Nuh di Turki. Mereka menemukan sisa-sisa kapal Nabi Nuh di ketinggian 4.000 meter di Gunung Agri atau Gunung Ararat bagian Turki Timur.
Bahkan mereka mengklaim telah masuk dan mengambil foto-foto dari sisa-sisa kapal tersebut. Menurut para peneliti, specimen yang mereka ambil memiliki usia karbon 4.800 tahun, cocok dengan apa yang digambarkan dalam sejarah, dan yang jellas jika kapal Nabi Nuh yang mereka temukan adalah kapal Nabi Nuh asli maka mereka telah menemukan kapal paling bersejarah didunia, kapal Nabi Nuh.
Mengenai sejarah penemuan kapal Nabi Nuh sebenarnya ada beberapa versi cerita menarik sebelum ditemukannya kapal Nabi Nuh tersebut, pada tahun 2006 citra satelit secara detail juga menunjukkan benda mirip kapal yang diduga kapal Nabi Nuh itu adalah gunung yang dilapisi salju, bakan pilot pesawat tempur Turki dalam sebuah misi pemetaan NATO, mengaku melihat benda besar seperti perahu di Dogubayazit Turki. Semoga saja dengan penemuan arkeologi kapal Nabi Nuh ini, kita lebih sadar dan yakin akan kebenaran agam dan besarnya kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.
Selanjutnya : Kisah Nabi Hud A.S
0 Response to "Kisah Nabi Nuh dan Kapal Ketika Hadapi Banjir Besar"
Posting Komentar
Selamat datang dan Semoga bermanfaat !!!