Prosesi Ritual Matek Ajiku Jaran Goyang | EYANG LATIF

Mantra Sabuk Mangir,MANTRA JARAN GOYANG,AJI JARAN GOYANG,AJIAN JARAN GOYANG,PELET JARAN GOYANG,KELEMAHAN ILMU JARAN GOYANG,KELEBIHAN AJIAN JARAN GOYANG,PENCIPTA ILMU PELET JARAN GOYANG,PANTANGAN BAGI PEMILIK ILMU AJIAN JARAN GOYANG,KHODAM ILMU JARAN GOYANG,JARAN GOYANG BAHASA INDONESIA,ARTI TERJEMAHAN MANTRA JARAN GOYANG,Aji Sri Wendo - Aji Gajah Barong - Ajo Jaran Goyang - Aji Pulung Sari - Aji Pengasihan Komojoyo,PELET SETANN KOBER,JARAN GOYANG TINGKAT DASAR,PELET Aji Sri Wendo,PELET Aji Gajah Barong,Ajo Jaran Goyang,Aji Pulung Sari,Aji Pengasihan Komojoyo,PELET Jaran Goyang, TINGKAT TINGGI,MENGHILANGKAN PELET (GUNA-GUNA),CARA MENGETAHUI KITA TERKENA PELET/GUNA-GUNA,DOA PELINDUNG DIRI DARI PELET/GUNA-GUNA,mantra sabuk mangir,mantra santet osing,ingsun amatek ajiku sijaran goyang. tak goyang ing tengah,latar cemetiku,pusaka jaran goyang,gambar kata kata santet banyuwangi,tata cara ritual ilmu jaran goyang puasa 3 hari ini,mantra santet lewat nama,mantra jaran goyang lirik,

Ilmu Pelet satu ini mengandalkan Mantra Ajian Jaran Goyang 'Ilmu Pelet, Semar Mesem! Ini jenis ajian pelet pengasihan yang terkenal dan banyak dipergunakan paranormal untuk membantu kliennya. Cara mengamalkannya puasa mutih 7 hari 7 malam dan patigeni sehari semalam. Mulai puasa pada Jumat pahing. Bila akan menjalankan ajian maka caranya yaitu sebelum tidur mantra dibaca sambil membayangkan wajah orang yang akan dipelet sambil melihat fotonya dan akan lebih cepat bereaksi bila memegang barang/benda-benda pribadi yang akan dipelet.

Mantra Jaran Goyang Pelet sakti ampuh tanpa syarat,Mantra Sabuk Mangir,MANTRA JARAN GOYANG,AJI JARAN GOYANG,AJIAN JARAN GOYANG,PELET JARAN GOYANG,KELEMAHAN ILMU JARAN GOYANG,KELEBIHAN AJIAN JARAN GOYANG,PENCIPTA ILMU PELET JARAN GOYANG,PANTANGAN BAGI PEMILIK ILMU AJIAN JARAN GOYANG,KHODAM ILMU JARAN GOYANG,JARAN GOYANG BAHASA INDONESIA,ARTI TERJEMAHAN MANTRA JARAN GOYANG,Aji Sri Wendo - Aji Gajah Barong - Ajo Jaran Goyang - Aji Pulung Sari - Aji Pengasihan Komojoyo,PELET SETANN KOBER,JARAN GOYANG TINGKAT DASAR,PELET Aji Sri Wendo,PELET Aji Gajah Barong,Ajo Jaran Goyang,Aji Pulung Sari,Aji Pengasihan Komojoyo,PELET Jaran Goyang, TINGKAT TINGGI,MENGHILANGKAN PELET (GUNA-GUNA),CARA MENGETAHUI KITA TERKENA PELET/GUNA-GUNA,DOA PELINDUNG DIRI DARI PELET/GUNA-GUNA,

Mantranya, sebagai berikut:

"INGSUN AMATEK AJIKU SI JARAN GOYANG, TETENGER TENGAHING PASAR, GEGAMANE CEMETHI SODO LANANG SAKING SWARGO, SUN SABETAKE GUNUNG JUGRUG, SEGORO ASAT BUMI BENGKAH, SUN SABETAKE ATINE SI JABANG BAYI. (NAMA ORANG YANG DIPELET) TEKO WELAS TEKO ASIH ANDELENG BADHAN SLIRAKU, MANUT MITURUT SAKAREPE SI JABANG BAYI. (NAMA KLIEN YANG AKAN DIBANTU PARANORMAL) SOKO KERSANING ALLAH"
Sejarah

Jaran Goyang adalah salah satu bagian dari sastra lisan yang berupa mantra. Mantra berjenis pengasihan ini berkembang di masyarakat Suku Osing di Banyuwangi, Jawa Timur. [1]Tidak hanya berkembang di Jawa Timur, mantra ini juga terdapat di Jawa Barat. Nama lain dari jenis mantra ini di antaranya adalah pengasihan dan pelet. Mantra ini erat kaitannya dengan ilmu gaib, metafisik, dan dunia paranormal.

Suku Osing mempercayai adanya empat ilmu, yakni ilmu merah, ilmu kuning, ilmu hitam, dan ilmu putih. Ilmu merah berkaitan dengan perasaan cinta, ilmu kuning mengenai jabatan, ilmu hitam untuk menyakiti, dan ilmu putih untuk menyembuhkan.

Jaran Goyang ini termasuk kategori ilmu merah atau dikenal dengan nama santet. Santet merupakan akronim dari "mesisan gantet" yang berarti sekalian bersatu atau bisa juga "mesisan bantet" atau sekalian rusak.

Pengertian ini merujuk pada fungsi sosial mantra santet Jaran Goyang. Mantra ini bukanlah ilmu untuk menyakiti atau membunuh, melainkan untuk menyatukan dua orang agar bisa menikah atau memisahkan kedua orang yang mencintai agar bisa menikah dengan pasangan pilihan keluarganya.

Ada mitos yang berkembang mengenai mantra Jaran Goyang. Ketika Kerajaan Blambangan diambang kehancuran, rakyatnya terpisah-pisah. Agar keturunan tidak tercampur, mereka menikah dengan dasar kekerabatan. Namun, di antara mereka, ada yang tidak mau dijodohkan atau tidak direstui keluarga. Mantra Jaran Goyang kemudian berfungsi untuk menyatukan mereka.

Selain Jaran Goyang, ada beberapa mantra lain yang berkaitan dengan ilmu pengasihan, seperti Kucing Gorang dan Kebo bodoh. Binatang liar yang menjadi binatang peliharan sering kali digunakan sebagai nama-nama mantra ilmu merah yang berkaitan dengan asmara.

Begitu juga dengan nama Jaran Goyang yang diambil dari perilaku kuda yang sulit dijinakkan. Namun, jika sudah jinak, kuda dapat dikendalikan. Hal ini dianalogikan dengan perasaan cinta seseorang. Kata Jaran Goyang jika diartikan secara langsung adalah kuda goyang. Korban terbanyak dari mantra Jaran Goyang ini adalah perempuan dibandingkan laki-laki.

Jaran Goyang versi Jawa Barat

Mantra "Jaran Goyang" juga dikenal oleh masyarakat Jawa Barat. Baik yang ada di Jawa Timur maupun yang ada di Jawa Barat, mantra ini mempunyai kesamaan nama dan fungsinya.

Ciremai atau Ceremai adalah nama gunung yang berada di tiga wilayah, yakni Kabupaten Cirebon, Kuningan, dan Majalengka, Jawa Barat. Ceremai juga menyimpan banyak mitos dan legenda mistis. Salah satunya adalah legenda Nini Pelet. Kisah ini sudah menjadi bagian tradisi lisan masyarakat sekitar gunung. Berdasarkan sastra lisan, Gunung Ceremai merupakan singgasana kerajaan Nini Pelet.

Nini Pelet ini merupakan tokoh yang memiliki kesaktian khusus di bidang percintaan. Dia diceritakan merebut kitab "Mantra Asmara" milik Ki Buyut Mangun Tapa. Kitab tersebut memuat salah satunya ilmu Jaran Goyang, yang dikenal kegunaannya untuk mengikat hati lawan jenis.

Sementara itu, berdasarkan mitos yang berkembang, Ki Buyut Mangun Tapa adalah orang sakti yang merupakan pencipta ilmu "Jaran Goyang". Dia konon dimakamkan di Desa Mangun Jaya, Blok Karang Jaya, Indramayu, Jawa Barat.

Masyarakat di sekitar makam pun mempercayai kehadiran seekor harimau siluman yang merupakan peliharaan Ki Buyut. Harimau itu sering muncul pada tengah malam, khususnya pada malam Jumat Kliwon dan Selasa Legi. Kisah Nini Pelet dan Ki Buyut Mangun Tapa ini menjadi populer ketika diangkat menjadi serial sandiwara radio pada tahun 1980-an.

Baca juga :


Faedah / manfaatnya tentu sudah jelas, ajian ini untuk keperluan atau tujuan maksud supaya mampu memikat lawan jenis yang dikehendaki.

Tata Cara melakukan ritual Ajian Jaran Goyang

Semoga bermanfaat.

0 Response to "Prosesi Ritual Matek Ajiku Jaran Goyang | EYANG LATIF"

Posting Komentar

Selamat datang dan Semoga bermanfaat !!!