Sri Baduga Maharaja, Juga Bergelar Prabu Dewataprana ~ Eyang Latif

Prabu Siliwangi !! Di Jawa Barat, Sri Baduga ini lebih dikenal dengan nama Prabu Siliwangi. Nama Siliwangi sudah tercatat dalam Kropak 630 sebagai lakon pantun. Naskah itu ditulis tahun 1518 ketika Sri Baduga masih hidup. Lakon Prabu Siliwangi dalam berbagai versinya berintikan kisah tokoh ini menjadi raja di Pakuan. Peristiwa itu dari segi sejarah berarti saat Sri Baduga mempunyai kekuasaan yang sama besarnya dengan Wastu Kancana (kakeknya) alias Prabu Wangi (menurut pandangan para pujangga Sunda).

prabu siliwangi merupakan raja dari kerajaan,keturunan prabu siliwangi yang masih hidup sampai sekarang,silsilah keturunan prabu siliwangi,karma keturunan prabu siliwangi,raja pajajaran setelah prabu siliwangi,siapakah ayah dari prabu siliwangi,keturunan prabu siliwangi di bogor,wajah prabu siliwangi asli,Mencari Prabu Siliwangi,Tentang Prabu Siliwangi,Misteri Prabu Siliwangi,Sejarah Singkat dan Silsilah Prabu Siliwangi,Maung dan Prabu Siliwangi,Prabu Siliwangi / Sri Baduga Maharaja Ratu Haji,Sejarah Dunia - SRI BADUGA MAHARAJA,sejarah prabu siliwangi dan kian santang,silsilah prabu siliwangi,istri prabu siliwangi,sri baduga maharaja cucu,agama prabu siliwangi,ciri ciri fisik keturunan prabu siliwangi,silsilah prabu siliwangi sampai nabi adam,ciri ciri keturunan prabu siliwangi yang masih hidup,jejak leluhur prabu siliwangi,napak tilas prabu siliwangi,cerita prabu siliwangi menghilang,ilmu tersakti prabu siliwangi,pusaka andalan prabu siliwangi,pusaka andalan pajajaran,sejarah pusaka kujang andalan pajajaran prabu siliwangi,pusaka kujang asli,inilah kesaktian senjata pusaka kujang,keturunan prabu siliwangi terlengkap hingga sekarang,inilah deretan anak dan cucu prabu siliwangi yang paling sakti,inilah deretan guru besar dari prabu siliwangi,sejarah prabu siliwangi dengan nyi roro kidul,hubungan prabu siliwangi dengan sunan gunung jati terlengkap,sejarah walangsungsang,sejarah rara santang,sejarah kian santang,inilah deretan nama prabu siliwangi terlengkap,inilah agama prabu siliwangi yang benar,Prabu Kiansantang,PERJALANAN SANG PRABU SILIHWANGI,Kontroversi Keislaman Prabu Siliwangi,Islamnya Putra-Putri Mahkota Prabu Siliwangi,pusakan prabu kian santang,istri raden kian santang,makam raden kian santang,sunan godog,jalak lumayung,potret asli raden kian santang,potret asli walangsungsang dan nyi mas rara santang,

Menurut tradisi lama, orang segan atau tidak boleh menyebut gelar raja yang sesungguhnya, maka juru pantun memopulerkan sebutan Siliwangi. Dengan nama itulah ia dikenal dalam literatur Sunda. Wangsakerta pun mengungkapkan bahwa Siliwangi bukan nama pribadi, ia menulis:

"Kawalya ta wwang Sunda lawan ika wwang Carbon mwang sakweh ira wwang Jawa Kulwan anyebuta Prabhu Siliwangi raja Pajajaran. Dadyeka dudu ngaran swaraga nira".

Indonesia: Hanya orang Sunda dan orang Cirebon serta semua orang Jawa Barat yang menyebut Prabu Siliwangi raja Pajajaran. Jadi nama itu bukan nama pribadinya.

BIOGRAFI PRABU SILIWANGI

Masa muda

Waktu mudanya Sri Baduga terkenal sebagai ksatria pemberani dan tangkas, bahkan satu-satunya yang pernah mengalahkan Ratu Japura (Amuk Murugul) waktu bersaing memperbutkan Subanglarang (istri kedua Prabu Siliwangi yang beragama Islam). Dalam berbagai hal, orang sezamannya teringat kepada kebesaran mendiang buyutnya (Prabu Maharaja Lingga Buana) yang gugur di Bubat yang digelari Prabu Wangi.

Tentang hal itu, Pustaka Rajyarajya i Bhumi Nusantara II/2 mengungkapkan bahwa orang Sunda menganggap Sri Baduga sebagai pengganti Prabu Wangi, sebagai silih yang telah hilang. Naskahnya berisi sebagai berikut (artinya saja):

"Di medan perang Bubat, ia banyak membinasakan musuhnya karena Prabu Maharaja sangat menguasai ilmu senjata dan mahir berperang, tidak mau negaranya diperintah dan dijajah orang lain. Ia berani menghadapi pasukan besar Majapahit yang dipimpin oleh sang Patih Gajah Mada yang jumlahnya tidak terhitung. Oleh karena itu, ia bersama semua pengiringnya gugur tidak tersisa.

Baca juga :

Ia senantiasa mengharapkan kemakmuran dan kesejahteraan hidup rakyatnya di seluruh bumi Jawa Barat. Kemasyurannya sampai kepada beberapa negara di pulau-pulau Dwipantara atau Nusantara namanya yang lain. Kemashuran Sang Prabu Maharaja membangkitkan (rasa bangga kepada) keluarga, menteri-menteri kerajaan, angkatan perang dan rakyat Tatar Sunda. Oleh karena itu, nama Prabu Maharaja mewangi. Selanjutnya ia di sebut Prabu Wangi. Dan keturunannya lalu disebut dengan nama Prabu Siliwangi. Demikianlah menurut penuturan orang Sunda".

Perang Bubat

Kesenjangan antara pendapat orang Sunda dengan fakta sejarah seperti yang diungkapkan di atas mudah dijajagi. Pangeran Wangsakerta, penanggung jawab penyusunan Sejarah Nusantara, menganggap bahwa tokoh Prabu Wangi adalah Maharaja Linggabuana yang gugur di Bubat, sedangkan penggantinya ("silih"nya) bukan Sri Baduga melainkan Wastu Kancana (kakek Sri Baduga, yang menurut naskah Wastu Kancana disebut juga Prabu Wangisutah).

Baca juga : 

Nah, orang Sunda tidak memperhatikan perbedaan ini sehingga menganggap Prabu Siliwangi sebagai putera Wastu Kancana (Prabu Anggalarang). Tetapi dalam Carita Parahiyangan disebutkan bahwa Niskala Wastu Kancana itu adalah "seuweu" Prabu Wangi. Mengapa Dewa Niskala (ayah Sri Baduga) dilewat? Ini disebabkan Dewa Niskala hanya menjadi penguasa Galuh. Dalam hubungan ini tokoh Sri Baduga memang penerus "langsung" dari Wastu Kancana. Menurut Pustaka Rajyarajya I Bhumi Nusantara II/4, ayah dan mertua Sri Baduga (Dewa Niskala dan Susuktunggal) hanya bergelar Prabu, sedangkan Jayadewata bergelar Maharaja (sama seperti kakeknya Wastu Kancana sebagai penguasa Sunda-Galuh).

Dengan demikian, seperti diutarakan Amir Sutaarga (1965), Sri Baduga itu dianggap sebagai "silih" (pengganti) Prabu Wangi Wastu Kancana (oleh Pangeran Wangsakerta disebut Prabu Wangisutah). "Silih" dalam pengertian kekuasaan ini oleh para pujangga babad yang kemudian ditanggapi sebagai pergantian generasi langsung dari ayah kepada anak sehingga Prabu Siliwangi dianggap putera Wastu Kancana. Semoga bermanfaat.

0 Response to "Sri Baduga Maharaja, Juga Bergelar Prabu Dewataprana ~ Eyang Latif"

Posting Komentar

Selamat datang dan Semoga bermanfaat !!!