Sejarahnya ternyata Sholawat ini sudah ada semenjak zaman sahabat dan yang mengajarkannya pertama kali adalah Rasulullah Saw kepada Sayidina Ali Ra (dan di nisbatkan penyebutannya Kepada Beliau).
Shalawat Al Fatih yang asli
Shalawat Al Fatih 3x atau 7x atau 11x atau 21x atau 41x atau 100x atau 313x bahkan 1000x + Tata Cara
Tatkala Beliau Saw masih hidup dan di teruskan oleh Syaidina Ali Ra, kepada putra beliau Syaidina Hasan Bin Ali Ra kemudian menerima Sholawat ini oleh Nuh bin Qais seorang tabiin (183 h) dan secara estafet di lanjutkan periwayatan Sholawat Sayidina Ali oleh Salamah Al Kindi , pun Ibn Katsir dalam tafsirnya meriwayatkan sebuah atsar dari Salamah al-Kindi, Syaidina Ali pernah mengajarkan doa ( Sholawat ) ini kepada khalayak ramai dan beliaupun mengakui teks Sholawat ini Masyhur dari Syaidina Ali Ra .
1. Shalawat Syaidina Ali Ra.
أَاَللَّهُمَّ دَاحِىَ اْلمَدْحُوَّاتِ وَبَارِئَ اْلمَسْمُوْكَاتِ اِجْعَلْ شَرَائِفَ صَلَوَاتِكَ وَنَوَامِى بَرَكَاتِكَ وَرَأْفَةَ تَحَنُّنِكَ عَلَى مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ اْلفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَاْلخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ وَاْلمُعْلِنِ اْلحَقَّ بِاْلحَقِّ وَالدَّامِغِ لِجَيْشَاتِ اْلأَبَاطِيْلِ كَمَا حُمِّلَ فَاضْطَلَعَ بِأَمْرِكَ لِطَاعَتِكَ مُسْتَوْفِزًا فِي مَرْضَاتِكَ وَاعِيًا لِوَحْيِكَ حَافِظًا لِعَهْدِكَ مَاضِيًا عَلَى نَفَاذِ أَمْرِكَ حَتَّى أَوْرَى قَبَسًا لِقَابِسٍ، آلاَءُ اللهِ تَصِلُ بِأَهْلِهِ أَسْبَابَهُ، بِهِ هُدِيَتِ اْلقُلُوْبُ بَعْدَ خَوْضَاتِ اْلفِتَنِ وَاْلإِثْمِ وَأَبْهَجَ مُوْضِحَاتِ اْلأَعْلاَمِ وَنَائِرَاتِ اْلأَحْكَامِ وَمُنِيْرَاتِ اْلإِسْلاَمِ فَهُوَ أَمِيْنُكَ اْلمَأْمُوْنُ وَخَازِنُ عِلْمِكَ اْلمَخْزُوْنِ وَشَهِيْدُكَ يَوْمَ الدِّيْنِ وَبَعِيْثُكَ نِعْمَةً وَرَسُوْلُكَ بِاْلحَقِّ رَحْمَةً اَللَّهُمَّ افْسَحْ لَهُ فِي عَدْنِكَ وَاَجْزِهِ مُضَاعَفَاتِ اْلخَيْرِ مِنْ فَضْلِكَ مُهَنَّئَاتٍ لَهُ غَيْرَ مُكَدَّرَاتٍ مِنْ فَوْزِ ثَوَابِكَ اْلمَحْلُوْلِ وَجَزِيْلِ عَطَائِكَ اْلمَعْلُوْلِ اَللَّهُمَّ أَعْلِ عَلَى بِنَاءِ النَّاسِ بِنَاءَهُ وَأَكْرِمْ مَثْوَاهُ لَدَيْكَ وَنُزُلَهُ وَأَتِمَّ لَهُ نُوْرَهُ وَأَجْزِهِ مِنِ ابْتِعَاثِكَ لَهُ مَقْبُوْلَ الشَّهَادَةِ وَمَرْضِيَ الْمَقَالَةِ ذَا مَنْطِقٍ عَدْلٍ وَخُطَّةٍ فَصْلٍ وَبُرْهَانٍ عَظِيْمٍ
Sholawat Ali bin Abi Thalib itu diriwayatkan oleh As syajari dalam kitab Al Amalil Khomisiyah 503/1 redaksinya menurut riwayat As Syajari .
Ibnu Batthoh al Ukabari juga meriwayatkannya dalam kitab Al Ibanah 1576/138 / 2 dari jalur al qasim bin Al Hasan bin Yazid al Hamdani berkata : bercerita kepada kami Yazid bin Harun. ……….. Imam Thabrani juga meriwayatkannya dalam kitab "al ausath " 9089 /43/ 9 .
Baca juga: Sejarah dan Kisah Inspiratif Penciptaan Shalawat Fatih oleh Sayyid Bakri
Abu Nuaim al asbihani juga meriwayatkannya dari jalur Thabrani dalam kitab " Awali Sa`id bin Manshur " hal 54 dari jalur Mas`adah bin Sa`d – dia bergelar al atthar al Makki : Bercerita kepada kami Sa`id bin Manshur . Al aajuri juga meriwayatkan dalam kitab " As syari`ah " 215/1 dari jalur Muhammad bin Wazir al wasithi .
حَدَّثَنَا سَلاَمَةُ الْكِنْدِي قَالَ حَدَّثَناَ نُوْحٌ بْنُ قَيْسٍ قَالَ:(فَذَكَــرَهُ). ثَلاَثَتُهُمْ قَالوُا:
Mereka bertiga berkata: "Bercerita kepada kami Nuh bin Qais, lalu berkata: Bercerita kepada kami Salamah Al Kindi. Lalu menyebut Sholawat Ali bin Abu Thalib.
Abu Nuaim berkata: Hanya Nuh bin Qais yang meriwayatkan Sholawat Ali bin Abu Thalib.
Dari Nuh di riwayatkan oleh Al Hasan bin Ali. Aku(Abu Nuaim) berkata: " Nuh bin Qais adalah perawi yang selalu berkata benar.
Sungguh Imam Muslim menggunakannya sebagai perawi dalam kitab sahihnya.
Ibnu Ma`in, Ibnu Hibban, Al ajli menyatakan: Dia perawi terpercaya.
Ibn Al Madini menyatakan: "Dia tidak berbahaya"
Dzahabi menyatakan: "Dia perawi yang baik hadisnya"
Atsar ini diriwayatkan oleh Ibn Jarir Al-Tabari dalam Tahzib Al-Athar (352-juz’ mafqud), Abu Nu’aym dalam ‘Awali Sa’id bin Mansur (18), dan Al-Thabrani dalam Al-Awsat(9089).
Al-Haitsami dalam Majma’ al-Zawa’id (10/164) berkata: "Riwayat Salamah al-Kindi dari ‘Ali adalah mursal, namun rawi-rawi yang lain adalah para perawi al-Sahih.
Atsar ini juga diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam Musannafnya (28940), namun disebut dari seorang lelaki -tanpa disebutkan nama- dari ‘Ali RA, tidak disebutkan sebagai Salamah al-Kindi.
Dhahirnya, atsar ‘Ali RA ini adalah dha'if. Namun, boleh diamalkan dalam masalah fadha’il al-amal.
Shigot Sholawat ini terdapat juga di dalam Kitab Dalailul Khoirot Lil Syekh Jazuli Ra, dan dalam kitab As Syifa Lis Syekh Qodhi Iyad Ra dan semua haditsnya telah Tsabit pun sanadnya shoheh yang dapat di jadikan sandaran bagi orang orang yang berakal dan bagi setiap orang yang memperdalami fan ilmu hadits. Dari berbagai sumber.
2. Shigot Shalawat Fatih yang di terima oleh As-Syekh Sayyid Muhammad Syamsuddin Ibn abil Hasan Al-Bakri, di sebut Juga Sholawat Al Bakriyah.
Sholawat Al-Fatih adalah salah satu lafaz Sholawat yang masyhur diamalkan. Sholawat ini dinisbahkan kepada dua orang wali yang besar, pertamanya kepada Sulthanul Awliya` Syaikh ‘Abdul Qadir al-Jilani r.a. dan yang kedua ialah kepada Quthubusy Syaikh Muhammad Al-Bakri r.a.
Manakala ramai ulama lain seperti Syaikh Ahmad ash-Showi Al-Maliki menisbahkannya kepada Syaikh Muhammad Al-Bakri. Syaikh Yusuf bin Ismail An-Nabhani dalam karyanya “Afdhalush Sholaawat ‘ala Sayyidis Saadat hlm76” menyatakan bahawa menurut Syaikh Ahmad Ash-Showi, Syaikh ‘Abdul Rahman Al-Kabir Al-Kuzbari rahimahUllah, ahli hadits terbilang negeri Syam, telah menisbahkan Sholawat Al-Fatih ini kepada Syaikh Muhammad Al-Bakri dan penisbahan inilah yang nampaknya yang lebih kuat.
Syeikh Muhammad Syamsuddin bin Abil Hasan Al Bakri, beliau adalah salah satu keturunan Sayyiduna Abu Bakar Ash Shiddiq Ra.
اللهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ نِ الْفَاتِحِ لِمَا أغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ. ناصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ وَالْهَادِيْ إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْـتَـقِيمِ صَلّٰي اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى اٰلِهِ وَأصَحْابِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ الْعَظِيْمِ
"Allahumma shalli wasallim wabaarik 'alaa sayyidinaa Muhammadinil faatihi limaa ughliqa, wal khaatimi limaa sabaqa wannaashiril haqqi bilhaqqi, walhaadii ilaa shiraatikal mustaqiimi, shallallaahu 'alaihi wa 'alaa aalihi wa ash haabihi haqqa qadrihii wamiqdaa rihil 'adziim."
Ya Allah curahkanlah rahmat dan keselamatan serta berkah atas junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang dapat membuka sesuatu yang terkunci, penutup dari semua yang terdahulu, penolong kebenaran dengan jalan yang benar, dan petunjuk kepada jalanMu yang lurus. Semoga Allah mencurahkan rahmat kepada beliau, kepada keluarganya dan kepada semua sahabatnya dengan sebenar-benar kekuasaanNya yang Maha Agung.
Sejarah Sholawat ini sebagaimana di ceritakan oleh KH. Fauzan Adziman cukup lama sekali Syekh Muhammad Al-Bakriy ber-riyaadhoh dan munajat kepada Allah SWT, agar diberikan Sholawat yang pahala, sirri, faedah dan keistimewaannya mengungguli seluruh Sholawat yang pernah ada. Kemudian seorang malaikat mendatanginya dengan membawa secarik kain dari sorga bertuliskan Sholawat Al-Fatih dengan tulisan cahaya, oleh sebab itu pula Sholawat Al-Fatih ini disebut juga dengan Sholawat Al-Bakriyyah.
Manfaat dan fadhilah Sholawat Al Bakriyah di dalam kitab Afdhalush Shalawat karya Syeikh Yusuf bin Ismail An Nabhani: Adapun gunanya adalah: Untuk menghilangkan pikiran yang resah atau susah.
- Barang siapa membaca Sholawat Al Fatih tersebut, seumur hidup sekali saja Insya Allah diselamatkan dari api neraka.
- Membaca Sholawat Al Fatih satu kali seperti membaca Sholawat 10.000 x (ada yang mengatakan 600.000 x )
- Untuk melepaskan semua kesulitan misalnya agar dapat segera membayar hutang, urusan yang sukar segera dapat solusinya, agar rizqinya lancar dll.
Untuk memperoleh sesuatu yang dimaksud sebaiknya shalawat fatih tersebut dibaca secara kontinyu (langgeng) terutama dibaca tengah malam 100 x selama 40 hari, atau lebih ampuh lagi dibaca setiap hari tiap malam dengan cara shalat hajat dua rakaat, setelah salam hadiah Fatihah kepada para Nabi, Auliya', Syuhada' ulama', ahli qubur yang mu'min, kemudian membaca Sholawat Fatih;
- Apabila Sholawat fatih dibaca setelah shalat shubuh 21 x Allah akan memberi luas rizqinya, sabar hatinya, selamat diri dan keluarganya terhindar dari semua bala' dan bencana atau malapetaka.
- Dan siapa orang yang membaca Sholawat Fatih 1000 x pada malam Jum'at atau malam Kamis atau malam Senin, maka orang tadi besok dapat berkumpul dengan Nabi Muhammad SAW.
Adapun caranya sebelum membaca Sholawat Shalat sunnah 4 rakaat: rakaat pertama ba'da Fatihah membaca Surat Al Qadar, rakaat ke dua membaca Surat Al Kafirun, rakaat ke tiga membaca Surat Al Falaq, dan rakaat ke empat membaca Surat An Nas
sumber: (Afdholus Sholawat :142)
Cara Mengamalkan dan Manfaat Sholawat Fatih Versi Syech Sayyid Muhammad Syamsuddin ibn Abil Hasan Al Bakri RA
Didalamnya terkandung rahasia yg sangat utama, yaitu diantaranya:
Barang siapa yg ingin bertemu Rasul dalam mimpi baca shalawat ini 1000x pada malam jumat, setelah shalat hajat 4 rakaat, setiap 2 rakaat salam.
Rakaat pertama membaca surah alqodar dan rakaat kedua al zalzalah
Shalat kedua rakaat pertama membaca Al Kafirun dan rakaat kedua membaca muawidzatain diamalkan setelah sholat subuh dan maghrib.
- Baca Istigfar 100 x
- Baca Sholawat Fatih 11 x
- Baca Ya Latif 1000 x
Manfaatnya:
- Keselamatan
- Urusan rezeki
- Pengasihan, dll
Untuk hajat besar apapun, urusana apapun, baca tengah malam selama 100x selama 40 hari, insyaallah berhasil
Keutamaan dan Khasiat Sholawat Al Fatih
- Shalawat ini disebut shalawat Al-Fatih dan disusun oleh Al-'Arif al-Kabir Sayyid Muhammad Al-Bakri. la mengatakan, "Barangsiapa membacanya satu kali dalam seumur hidup, maka dijamin dirinya tidak akan masuk neraka."
- Bagi orang yang mau membacanya terus-menerus selama empat puluh hari, Allah akan menerima tobat atas semua dosanya.
- Jika shalawat ini dibaca seribu kali pada malam Jumat atau malam Kamis atau malam Senin, maka orang yang membaca akan bisa berkumpul dengan Rasulullah saw.
- Shalawat ini cocok sekali bagi para mubtadi', mutawassith, dan muntahl.
- Sebaiknya shalawat ini diamalkan dan dibaca sehari semalam 100 kali.
Selain itu, shalawat ini memiliki manfaat dan kegunaan lain:
- Bila seseorang mengalami kesulitan dalam menerima pelajaran, hendaknya ia rnembaca shalawat ini 11 kali setiap kali usai shalat secara istiqamah, dan 3 kali setiap kali mengikuti pelajaran. Insya Allah, pikiran akan cepat menangkap pelajaran.
- Bila seseorang membaca shalawat ini 7 kali setiap selesai shalat Maghrib dan Shubuh, insya' Allah ia akan senantiasa dilindungi oleh Allah dari gangguan jin
- untuk mengobati anak yang nakal, bacalah shalawat ini sebanyak 100 kali, ditiupkan pada air di gelas, dan kemudian airnya diminumkan pada anak yang nakal.
- Bacalah shalawat ini tiga kali dan kemudian tiupkan pada telinga kanan dan telinga kirinya. Insya Allah, anak itu akan cepat sadar dari kenakalannya.
- Sholawat al-Fatih sebagaimana di atas adalah lafaz yang biasa diamalkan sebagai wirid oleh pengamal Thoriqah Tijaniyyah, di samping itu terdapat juga lafaz-lafaz lain dengan perbedaan kecil,
Dari Berbagai Sumber:
3. Shigot Shalawat Fatih yang di nisbahkan kepada Sultonul Aulia Syekh Abdul Qodir Jilani Ra,
Di riwayatkan oleh Syaikh Wan ‘Ali Kutan Al-Kelantani dalam karya beliau “Al-Jawharul Mawahub wa Munabbihaatul Quluub”
Peryataan Syaikh Wan ‘Ali ini dinukil beliau daripada perkataan Sayyidi Ahmad Zaini Dahlan dan Beliaupun turut menyatakan bahwa Sholawat ini bermanfaat bagi semua peringkat. Oleh itu wajar dilazimi agar memperolehi keberkahannya.
للهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ نِ الْفَاتِحِ لِمَا أغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ. النَّاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ وَالْهَادِيْ إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْـتَـقِيمِ وَعَلَى آلهِ وَصَحْبِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ الْعَظِيْمِ
Dan Hanya Syaikh Wan ‘Ali Kutan al-Kelantani yang menisbahkan Sholawat ini kepada Syaikh Abdul Qadir Jilani Ra,
Fadilahnya :
Telah menyebut oleh kebanyakan daripada ariffin bahawasanya Sholawat ini bagi membukakan asrar dan yang ajaib-ajaib yang tidak terjangkau oleh akal. Barangsiapa mengekali atasnya tiap-tiap hari seratus (100x) kali niscaya terbuka baginya daripada segala hijab dan hasil baginya daripada anwar dan menunaikan segala hajat barang yang tiada mengetahui kadarnya melainkan Allah ta`ala.
Sumber kitab: Jawahir Mawahib Wa Munbihatil Qulub Fasal Fadilah Sholawat
Perbedaan sighot Sholawat Fatih yang diamalkan oleh sebagian pengamal thorekoh qodiriyah
- Wassalim
- An Nashiril (Di baca dgn bina isim ma’rifat)
- Yaqutati Faridah Sholawat FATIH adalah SAYYIDUS SHOLAWAT
للهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ نِ الْفَاتِحِ لِمَا أغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ. ناصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ وَالْهَادِيْ إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْـتَـقِيمِ وَعَلَى آلهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ الْعَظِيْمِ
Telah bercerita guru kami Alm Al Ustad Abdul Aziz Bin Muchin Al-hamdani, saat Asyekh Ahmad At Tijani Ra dalam suatu dialog saat beliau bermusafahah dan berdiskusi langsung dengan Rasulullah Saw Tentang Sholawat Fatih RAsulullah Saw Memberitahukan Kepada As-Syekh Ra.
Rasulullah Saw Berkata : Bahwasanya Sholawat ini bukanlah karya tulis As Syekh Muhammad Bakry ra , hanya saja beliau melakukan tawaajuh kepada Allah Swt dalam masa yang cukup panjang agar kiranya Allah mengkaruniakan kepadanya satu Shigot Sholawat kepada Baginda Rasulullah Saw, yang mencukupi di dalam membacanya nilai-nilai pahala dan mencakupi seluruh rahasia-rahasia yang terhimpun pada semua Sholawat yang di baca oleh seluruh mahluk di alam Semesta dengan satu shigot Sholawat, bertahun tahun beliau As Syekh Muhammad Bakry Melakukan Kholwat memohon kepada Allah Swt, dan Allah pun mengijabah permohonan beliau, lalu Allah Swt mengutus seorang malaikat untuk memperlihatkan Shigot Sholawat ini dalam lembaran Nur. Sumber: Jawahir maani hlm 101.
Artikel Menarik Lainnya;
Adapun keterangan guru kami Alm Ustadz Abdul Aziz bin Muchin Al Hamdani Beliau berkata: Sholawat ini bukanlah di berikan Kepada As Syekh Muhammad al Bakri , hanya saja sekedar di perlihatkan kepada beliau sekejap atas Mujahaddahnya Melakukan kholwat selama Bertahun-Tahun.
Sekedar apa yang di kehendaki oleh beliau untuk mengetahui amalan yang menandingi seluruh Alam, seketika turun lembaran Nur yang di bawa oleh Malaikat, tertulis dengan qolam Qudroh berupa guratan-guratan cahaya, seketika itu juga As Syekh Muhammad Al bakri membacanya, dan ketika lenyap dari pandangannya beliau pun menyalinnya di sebuah kertas namun, di saat menyalin beliau meraba-raba redaksinya di sebabkan cepatnya kejadian yang beliau alami.
Baca juga: Sholawat Nabi
Oleh sebab itu teks dalam redaksi Sholawatnya memiliki 4 perbedaan Shigot dengan Sholawat Fatih yang di terima oleh Sayiidi Syekh Abbil Abbas Ahmad At Tijani Ra. Yang mendapatkannya secara talim, dengan metode Imla huruf per huruf kalimat perkalimat, diantarnya bukti Sholawat ini bukan di berikan kepada As Syekh Muhammad Al Bakri , beliau tidak mendapati rahasia- rahasia martabat Sholawat Fatih yang memiliki 8 martabat.
Sebagaimana yang di terima oleh As Sayidi Syekh Ahmad At-Tijani Ra, namum karena beliau sudah di pelihatkan amalan teragung di alam semesta ini beliau hanya berani menjamin bagi orang yang membacanya secara Istiqomah sampai wafat, ”Jika Pengamalnya Masuk Neraka Maka Hujah Saya Di Hadapan Allah Swt.” Sumber: Jawahirul maani hlm 100.
Di antara perbedaan Shigotnya Sholawat Fatih Al Bakriyah versi AS Syaid Muhammad Al Bakri dengan Sholawat Fatih Yaqutatil Faridah :
- Was salim
- Wa barik
- Shollalahu alaihi
- Waa Ashaabihi
Wa Sallim membaca Sholawat kepada Nabi Muhammad SAW ada yang menggunakan kalimat Wa Sallim atau Wa Sallam, dan ada pula yang tidak memakainya.
Baca juga: Melumpuhkun Musuh Dari Jarak Jauh (Secara Gaib)
Sholawat yang menggunakan kalimat Wa Sallam adalah Sholawatnya orang-orang yang beriman, seperti firman Allah SWT:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
"Yaa ayyuhal ladziina ‘aamanuu sholluu ‘alaihi wa sallimuu tasliimaa."
Kalau Sholawat itu bersumber dari Allah dan Malaikat, kalimatnya adalah :
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ
"Innalloha wa malaaikatahu yusholluuna ‘alan nabiy."
Oleh sebab itu ketika syekh Ali Harazim Ra bertanya kepada As Syekh Ahmad At-tijani ra Ketika ditanya, mengapa Sholawat al-Fatih tidak memakai kalimat wa sallim ?. Beliau menjawab: “Adapun Pertanyaanmu berkaitan dengan hal itu Karena sesunguhnya Sholawat al-Fatih itu bersumber dari Hadratul Ghoib dalam bentuknya maka apapun warid-warid yg datang dari hadratul goib kesempurnaannya telah pasti dan keluar dari qoedah – qoedah yg sudah ma’lum bukanlah susunan yang dibuat oleh manusia, dan selain itu ada kaifiat kaifiat Sholawat yang waridnya melalui RAsulullah Saw tidak ada terdapat salam padanya dan ini adalah kaifiat Nabawiyah dalam bertaabud dengan berSholawat tersebut , maka tidak perlu berpaling dengan pendapat-pendapat para fuqoha dalam masalah ini. (sumber: Jauwahir maani hlm 102)
- Wa barik
- Shollalahualaihi.
Dengan penambahan lafadz/shigot ini Sholawat Al Bakriyah tidak bisa di sebut Sholawat Mufrodah (Sholawat Tunggal) dan dalam penyebutannya pun dengan Jamak seperti dalam penulisannya
الصلوات الفاتح
Yang artinya Sholawat-holawat pembuka
Sedangkan Sholawat Fatih Yaqutatil Faridah tertulis dan di baca "Sholatullfatih"
صلاة الفاتح
Yang artinya Sholawat Pembuka
- Waa Ashaabihi.
Dalam shigot Sholawat fatih yaqutatil faridah Tidak di sertakan penulisan Wa Ashaabihi seperti dalam shigot Sholawat Al Bakriyah atawa waa Shohbihi dalam shigot Sholawat fatih syekh Abdul Qodir jilani ra,
Di antara Rahasianya Guru kami Al Ustdz Abdul Aziz Bin Muhcin Al Hamdani Berkata “ tidak adanya Kalimat Shohabat dalam shigot Sholawat fatih ini dalam rangka memuliakan para shahabat dengan mengangkat dan memuliakan martabat Mereka para sahabat kepada kedudukan keluarga Rasulullah saw.”
Inilah menjadi ke unikan tersendiri dalam tata bahasanya sebagai bukti bahwa Sholawat fatih bukan Sholawat-sholawat yang susunan oleh Manusia.
Setelah 16 tahun berkholwatm tepatnya saat syekh Ahmad ra berusia 46 tahun, beliau berjumpa dengan sayyidul wujud Rosulullah SAW dalam keadaaan sadar dan terjaga.
Baca juga: Mantra PEnglaris Dagangan dengan Media
Beliau mengajarkan serta mengijazahkan Sholawat al-Fatih dan menjelaskan semua keistimewaan dan rahasianya kepada beliau. Sholawat al-Fatih harus diajarkan kepada semua orang dengan 2 tingkatan.
Tingkatan khusus harus mendapat izin talqin resmi dari orang-orang yang menerimanya dari syekh Ahmad secara estafet dan yang menerimanya pun harus berkeyakinan bahwa Sholawat ini bersumber dari Allah, bukan susunan manusia dan tingkatan khusus ini sebutan bagi Sahabat-sahabat As syekh Ra Semasa Hidup Beliau yakni Murid-murid As Syekh Ra Yang Menerima langsung Bimbingan dari Beliau Di masanya , dan sepeninggalan Beliau mereka di Sebut Kholifah Akbar Seperti As Syekh Ali Harazimi Ra , As Syekh Ali At Tamasini Ra , Dll ,
Sedangkan para Penerus AsHabbus As Syekh Ra Di sebut Kholifah dan setiap Kholifah memiliki wakil wakil yang menjadi guru pembimbing Tarbiyah bagi pengamal Thorekoh Tijaniyah mereka di sebut Muqodam di bawah bimbingan para Muqodam dikelompokan Pengamal thorekoh tijani pada tingkatan Muhibbin adalah meraka yang hatinya mencintai Syekh Ra, dan Semua yang Berkaitan dengan Beliau Ra namun tidak terikat dalam tarbiyah thoriqoh. Umumnya Mereka Hanya Mengambil Ijazah Sholawat Fatih sebagai Pemula,
Adapun Ikhwan Adalah sebutan dalam tarbiyah thoriqoh tijani sebagai pengganti panggilan murid dalam thoreqoh lain dan ikhwan terikat dengan aturan dan syarat syarat khusus saat di talqin oleh muqodam .
Sedangkan tingkatan umum ini untuk semua manusia tak terkecuali bagi orang-orang yang ingin bertaubat Agar mereka mati dalam keadaan beriman, seperti yang dikatakan oleh beliau:
وَقَدْ أَوْصَى الشَّيْخُ سَيِّدِي أَحْمَدُ التِّجَانِيْ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ عَلِّمُوا النَّاسَ صَلَاةَ الْفَاتِحِ لِيَمُوْتُوْا عَلَى الْإِيْمَانِ
Kesimpulannya:
Sholawat Fatih bukan hal baru (bid’ah) yang di dakwakan oleh orang-orang yang terkebelakang pemikirannya, bahkan Sholawat ini telah warid dari Syaidina Ali Ra, yang terlebih dahulu mengajarkannya kepada manusia dan Beliaupun mendapatinya langsung dari Baginda Rasulullah Saw di masanya, dan hasil mujahaddah As Syaid Muhammad Al Bakry Ra menjadi bukti kesempurnan Sholawat Fatih ini sebagai Syaidus Sholawat, dan Sholawat ini di berikan kepada As Syekh Abbil Abbas Ahmad At-Tijani Ra oleh Baginda Rasulullah Saw secara langsung dengan metode ta’lim dan di imla huruf per huruf kalimat per kalimatnya dan seluruh Fadilah dan Khosiat serta rahasia-rahasianya.
As Syekh Ra Pun di perintahkan untuk mengajarkannya kepada manusia agar mereka semua menjadi kelompok golongan orang-orang yang selamat yakni orang-orang yang dipilih ikut serta bersama Allah dan para Malaikat untuk berSholawat kepada Rasulullah Saw.
Semoga bermanfaat.
0 Response to "Shalawat Al Fatih Yang Asli - Sholawat Pembuka Kunci Segala Hajat"
Posting Komentar
Selamat datang dan Semoga bermanfaat !!!