BAB 3 ~ Ciamis Dimasa pemerintahan R.A.A Kusumadiningrat

Mengapa disebut Ciamis?,Kapan berdirinya Ciamis?,Ciamis termasuk suku apa?,Kenapa Ciamis disebut Galuh?,Arti Ciamis,Julukan Kota Ciamis,Kabupaten Ciamis,Sejarah Ciamis Galuh,Asal usul nama Ciamis,Peta Kabupaten Ciamis,Luas Ciamis,Hari Jadi Ciamis,Ciamis Tasikmalaya,Ciamis dekat Kota apa,Kota Ciamis sekarang,Kecamatan di Ciamis,Apakah Ciamis termasuk Bandung,Jumlah Penduduk Kabupaten Ciamis,

Raja balitung disebut sebagai "Rakai Galuh". Dalam Prasasti Siman Berangka tahun 943, disebutkan bahwa "kadatwan rahyangta I mdang I bhumi Mataram ingwatu Galuh". Kemudian dalam sebuah Piagam Calcutta disebutkan bahwa para musuh penyerang Airlangga lari ke Galuh dan Barat, mereka dimusnahkan pada tahun 1031 Masehi.

Mengapa disebut Ciamis?,Kapan berdirinya Ciamis?,Ciamis termasuk suku apa?,Kenapa Ciamis disebut Galuh?,Arti Ciamis,Julukan Kota Ciamis,Kabupaten Ciamis,Sejarah Ciamis Galuh,Asal usul nama Ciamis,Peta Kabupaten Ciamis,Luas Ciamis,Hari Jadi Ciamis,Ciamis Tasikmalaya,Ciamis dekat Kota apa,Kota Ciamis sekarang,Kecamatan di Ciamis,Apakah Ciamis termasuk Bandung,Jumlah Penduduk Kabupaten Ciamis,

Dalam beberapa prasasti di Jawa Timur dan dalam kitab Pararaton (diperkirakan ditulis pada abad ke- 15), disebutkan sebuah tempat bernama "Hujung Galuh", yang terletak di tepi sungai Brantas. Dimana nama Galuh disebut berkali-kali dalam naskah Sebuah prasasti berangka tahun 732, yang ditemukan dihalaman Percandian Gunung Wukir di Dukuh Canggal (Muntilan).

Sekilas Perang Bubat

Pada bagian Carita Parahyangan, disebutkan bahwa Prabu Maharaja (Linggawangi) berkedudukan di Kawali. Setelah menjadi raja selama tujuh tahun, pergi ke Jawa dan terjadilah perang di Majapahit. Dari sumber lain diketahui bahwa Prabu Hayam Wuruk, yang baru naik tahta pada tahun 1350, meminta Puteri Prabu Maharaja (Linggawangi) untuk dijadikan isterinya. Hanya saja, konon, Patih Gajah Mada menghendaki Puteri itu sebagai upeti (simbol penaklukan). Tentu

Orang juga bertanya

Raja Sunda tidak menerima sikap arogan Majapahit ini dan memilih berperang hingga gugur dalam peperangan di Bubat (tempat/lapang/lapangan).

Untuk jelasnya, bisa kalian baca mengenai (Perang Bubat) serta penerus setelah kematian Linggawangi dalam Prasasti Kawali dan Prasasti Batu tulis serta Kebantenan.

Pada tahun 1595, Galuh jatuh ke tangan senapati dari Mataram. Invansi Mataram ke Galuh semakin diperkuat pada masa Sultan Agung. Penguasa Galuh, Adipati Panaekan, diangkat menjadi wedana Mataram dan cacah sebanyak 950 orang. Ketika Mataram merencanakan serangan terhadap VOC di Batavia pada tahun 1628, masa Mataram di Priangan bersilang pendapat. Rangga Gempol I dari Sumedang misalnya, menginginkan pertahanan diperkuat dahulu, sedangkan Dipati Ukur dari Tatar Ukur, inginkan serangan segera dilakukan.

Pertentangan terjadi juga di Galuh antara Adipati Panaekan dengan adik iparnya Dipati Kertabumi, Bupati di Bojonglopang, anak Prabu Dimuntur keturunan Geusan Ulun dari Sumedang. Dalam perselisihan tersebut Adipati Panaekan terbunuh tahun 1625. Ia kemudian diganti puteranya Mas Dipati Imbanagara yang berkedudukan di Garatengah (Cineam Sekarang).

Pemerintahan R.A.A Kusumadiningrat

Pada masa Dipati Imbanagara, ibukota Kabupaten Galuh dipindahkan dari Garatengah (Cineam) ke Calingcing. Akan tetapi lama kemudian dipindahkan ke Bendanegara (Panyingkiran). Padahal tahun 1693, Bupati Sutadinata diangkat VOC sebagai Bupati Galuh mengganti kan Angganaya. Pada tahun 1706, ia digantikan pula oleh Kusumadinata I (1706-1727).

Pada pertengahan abad ke- 19, yaitu pada masa pemerintahan R.A.A Kusumadiningrat menjadi Bupati Galuh, pemerintah kolonial sedang giat-giatnya melaksanakan tanam paksa. Rakyat yang ada di wilayah Galuh, disamping dipaksa, menanam kopi juga menanam nila. Untuk meringankan beban yang harus ditanggung rakyat, R.A.A Kusumadiningrat yang dikenal sebagai "Kanjeng Perbu" oleh rakyat nya, membangun saluran air dan dam-dam untuk mengairi daerah persawahan.

Part 1: Klik disini

Sejak tahun 1853, Kanjeng Perbu tinggal di kediaman yang dinamakan Keraton Selagangga. Antara tahun 1859-1877, dilakukan pembangunan gedung di ibukota kabupaten. Disamping itu perhatian nya terhadap pendidikan pun sangat besar pula. Kanjeng Perbu memerintah  hingga tahun 1886, dan jabatan nya diwariskan kepada putera nya yaitu Raden Adipati Aria Kusumasubrata. Pada tahun 1915, Kabupaten Galuh dimasukkan ke Keresidenan Priangan, dan secara resmi namanya diganti menjadi Kabupaten Ciamis.

Semoga bermanfaat.

0 Response to "BAB 3 ~ Ciamis Dimasa pemerintahan R.A.A Kusumadiningrat"

Posting Komentar

Selamat datang dan Semoga bermanfaat !!!