Makna Puasa Sebagai Perisai: Menjaga Diri dari Dosa dan Menyempurnakan Ibadah

Makna Puasa Sebagai Perisai: Menjaga Diri dari Dosa dan Menyempurnakan Ibadah
Ramadhan tiba dengan semua keutamaannya. Selama satu bulan, umat Islam di seluruh dunia bersama-sama melaksanakan ibadah puasa dengan niat memenuhi perintah Allah. Dalam Islam, puasa tidak hanya sebagai bentuk ibadah dan bukti ketaatan seorang hamba kepada Tuhannya, tetapi juga memiliki banyak keutamaan. Salah satu keutamaan puasa yang diakui ialah sebagai perisai bagi pelakunya.

Imam Al-Bukhari dalam kitabnya meriwayatkan hadits:  

 حدثنا عبد الله بن مسلمة عن مالك عن أبي الزناد عن الأعرج عن أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله صم  قال: الصيام جنة فلا يرفث ولا يجهل. وإن امرؤ قاتله أو شاتمه فليقل: إني صائم- مرتين- والذي نفسي بيده لخلوف فم الصائم أطيب عند الله من ريح المسك، يترك طعامه وشرابه وشهوته من أجلي، الصيام لي وأنا أجزي به، والحسنة بعشر أمثالها  

Artinya: 

“Menceritakan kepadaku Abdullah bin Maslamah, dari Malik dari Abiz Zinad dari Al-A’raj dari Abi Hurairah ra, bahwa Rasulullah Saw bersabda: “Puasa merupakan perisai, janganlah kalian berucap kotor dan janganlah melakukan hal yang bodoh. Jika ada seseorang yang mengajak berkelahi atau mencaci maka hendaklah mengucapkan, ‘Saya sedang berpuasa’ –dua kali-. Demi Dzat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah daripada minyak kasturi. Ia meninggalkan makanan, minuman dan syahwatnya karena-Ku. Puasa milik-Ku dan Aku akan membalasnya. Satu kebaikan bernilai 10 kali lipatannya”. (HR Al-Bukhari).

Baca juga: Tiga Cara Buang Hajat yang Bisa Membatalkan Puasa Menurut Fiqih

Makna puasa sebagai perisai berarti bahwa puasa dapat menjadi pelindung bagi pelakunya dari berbagai godaan dan dosa-dosa yang dapat merusak keimanan dan akhlaknya. Dalam konteks ini, puasa dianggap sebagai benteng pertahanan spiritual bagi seseorang dalam melawan godaan nafsu dan menjaga diri dari perbuatan yang dapat merusak ketaqwaan dan hubungan dengan Allah. Dengan mengendalikan diri dari makan, minum, dan perilaku negatif, seorang muslim dapat meningkatkan kesadaran spiritualnya dan memperkuat ikatan dengan Allah.

Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam kitabnya menjelaskan tiga (3) makna puasa sebagai perisai. 

1. Puasa diibaratkan sebagai perisai dari api neraka. 

2. Puasa juga diibaratkan sebagai perisai seperti yang digunakan saat berperang untuk melindungi diri dari serangan musuh. Artinya, puasa merupakan ibadah yang wajib dilakukan oleh umat Islam untuk menjaga diri dari api neraka. 

3. Puasa juga diibaratkan sebagai perisai yang menjaga pemiliknya dari syahwat yang dapat melukainya. 

Selain itu, dalam melaksanakan puasa, umat Islam diharapkan untuk menjaga diri dari hal-hal yang dapat mengurangi atau bahkan membatalkan pahala puasa. Dalam hadits di atas, disebutkan larangan untuk berkata kotor maupun berbuat hal bodoh seperti menghina dan mencela, agar pahala puasa yang dilakukan tidak berkurang bahkan lenyap. 

Selain itu, puasa juga dikatakan sebagai benteng dari melakukan dosa dan dari api neraka, karena dengan berpuasa seseorang menahan dirinya dari ajakan syahwat di mana neraka diliputi oleh syahwat.

وقال ابن العربي: إنما كان الصوم جنة من النار لأنه إمساك عن الشهوات, والنار محفوفة بالشهوات   

Artinya: 

“Ibnu Arabi berkata: puasa merupakan perisai dari api neraka dikarenakan ia menahan dari syahwat, sedang api neraka diliputi oleh syahwat”. (Ibnu Hajar Al-Asqalani, Fathul Bari, [Beirut, ar-Risalah al-Alamiyah], juz VI, hal 254).

Marilah kita bersama-sama menjaga agar puasa kita tidak hanya berfokus pada rasa haus, lapar, dan lelah semata dalam bulan Ramadhan ini. Semoga puasa yang kita jalankan mendapatkan keberkahan dan kesempurnaan di sisi Allah. Amin.

0 Response to "Makna Puasa Sebagai Perisai: Menjaga Diri dari Dosa dan Menyempurnakan Ibadah"

Posting Komentar

Selamat datang dan Semoga bermanfaat !!!