Turun Bantayan - Brandal Loka Jaya (Sejarah dari Sunan Kalijaga) - Sunan
Kalijaga dikenal sebagai Brandal Loka Jaya, karena sebelum jadi Wali
Sunan Kalijaga adalah brandal (preman) yang suka mencuri hasil kekayaan
Kadipaten Tuban. Namun, hasil curian tersebut untuk para Fakir Miskin.
Tempat tersebut dinamai Sumur Srumbung. Setelah itu, Sunan Bonang menunjukkan Buah Aren yang berwarna emas.
Baca juga : Berandal Loka Jaya dan Sunan Kalijaga (Part 1)
Lama-kelamaan,
perbuatan tersebut diketahui oleh ayah Sunan Kalijaga dan diusir dari
Kadipaten Tuban. Dalam pengasingannya, Raden Mas Syahid (Sunan Kalijaga)
bertemu dengan Sunan Bonang. Sunan Bonang memiliki Tongkat emas yang
membuat Raden Syahid menjadi ingin memiliki tongkat tersebut.
Sesaat
kemudian, Sunan Kalijaga merebut tongkat emas dan Sunan Bonang jatuh
tersungkur. Sunan Bonang menangis dan Sunan Kalijaga merasa iba.
Akhirnya Sunan Kalijaga mengembalikan Tongkat Sunan Bonang dan Sunan
Kalijaga bertanya bagian mana yang membuat beliau kesakitan.
Baca juga : Sejarah Singkat Konon Ki Ageng Prayoga, Cikal Bakal Lokajaya Part 4
Namun,
Sunan Bonang menangis bukan karena kesakitan, tapi beliau menangis
karena memutuskan rumput dan beliau berkata bahwa beliau merasa kasihan
karena rumput yang tidak bersalah harus mati tercabut karena kesalahan
beliau. Sesaat kemudian, beliau menancapkan Tongkat di Pesisir dan
menyemburkan air.
Tempat tersebut dinamai Sumur Srumbung. Setelah itu, Sunan Bonang menunjukkan Buah Aren yang berwarna emas.
Raden Syahidpun tergoda dan memanjat pohon aren tersebut, tapi sebuah
aren menimpa kepala beliau dan beliaupun pingsan. Setelah sadar, Raden
Syahid diajak Sunan Bonang menuju Sungai di daerah Sekardadi Kecamatan
Jenu.
Di sana, beliau menjaga tongkat Sunan Bonang yang
ditancapkan pada sebuah batu. Anehnya, beliau tertidur selama 2 tahun.
setelah sadar, Raden Syahid diberi pakaian dhalang oleh Sunan Bonang dan
di Juluki Sunan Kalijaga, maksudnya Kali dalam bahasa Indonesia berarti
sungai, dan Jaga dimaksudkan karena sudah menjaga tongkat Sunan Bonang.
Nama
kampung Lokojoyo di desa Banyuputih merupakan kampung kemungkinan bukan
bagian dari Sejarah Sunan Kalijaga hanya memang merupahan hasil dari
Riyandhoh atau tapa dari Raden Syarif Umar (Sunan Jati Bonjor)
Baca juga : Berandal Loka Jaya dan Sunan Kalijaga (Part 1)
Kampung
Lokojoyo ini merupakan perkampungan menggunakan nama yang melegenda
untuk menelisik sejarah awal kampung ini berdiri, perlu memahami
beberapa pendapat dari para sesepuh kampung.
Dari beberapa masyarakat
atau sesepuh mengatakan bahwa Kampung Lokojoyo merupakan hasil dari
Riyandhoh atau tapa dari Raden Syarif Umar atau Sunan Jati Bonjor
sebagai pembabad alas cikal bakal kampung Lokojoyo.
Legenda
lisan leluhur selanjutnya nama Lokojoyo diambil dari tempat pertarungan
Gento Lokojoyo dengan Jamaludin, yang berasal dari kata Luka (terluka)
dan Jaya (masih hidup) artinya walaupun Gento Lokojoyo terluka parah
namun dia masih hidup karena kesaktiannya.
Baca juga : Asal Mula Nama Lokajaya Part 2
Gento Lokojoyo yang suka
merampok orang kaya tetapi bijaksana dalam membagikan harta rampasannya
untuk rakyat yang kelaparan. Versi Legenda lisan lemah karena nama
kampung Lokojoyo sudah ada sejak Sunan Jati Bonjor dan merupakan hasil
Riyandhoh atau tapa untuk babad alas kampung Lokojoyo.
Cikal
bakal babad alas Lokojoyo pertama merupakan sebagai perkampungan
penyebar agama Islam hal ini dibuktikan dengan para tokoh ulama Islam
yang menepati kampung Lokojoyo.
Kampung Lokojoyo banyak disegani oleh
masyarakat sekitar karena mempunyai kharisma tetang penyebaran Islam
pertama di wilayah Banyuputih. Bila ditinjau dari jaman wali songo
penyebaran Islam di dukuh Lokojoyo merupakan hasil perkembangan pada
masa selanjutnya.
0 Response to "Sejarah Singkat Konon Ki Ageng Prayoga, Berandal Lokajaya dan Sunan Kalijaga (Part 3) - Berandal Loka Jaya (Sejarah dari Sunan Kalijaga)"
Posting Komentar
Selamat datang dan Semoga bermanfaat !!!